Bank Dunia atau World Bank membantu penanganan program penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten guna mempersiapkan Generasi Emas 2045.
"Kita sangat mengapresiasi Bank Dunia yang akan membantu program penanganan stunting itu," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Abdul Rohim di Rangkasbitung, Lebak, Minggu.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkolaborasi untuk penanganan program stunting dengan melibatkan 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga penegak hukum, TNI, aparatur kecamatan, tokoh agama dan elemen masyarakat.
Melalui kolaborasi itu agar zero new stunting atau tidak melahirkan kasus stunting baru untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045.
Baca juga: Legislator Lebak apresiasi penanganan stunting, siapkan generasi emas
Menurut dia, stunting itu akibat kekurangan gizi dan infeksi yang sering terjadi sehingga berdampak terhadap pertumbuhan yang lebih lambat, kerusakan kognitif, dan gangguan pembelajaran.
Baca juga: Legislator Lebak apresiasi penanganan stunting, siapkan generasi emas
Menurut dia, stunting itu akibat kekurangan gizi dan infeksi yang sering terjadi sehingga berdampak terhadap pertumbuhan yang lebih lambat, kerusakan kognitif, dan gangguan pembelajaran.
"Kami belum mengetahui secara jelas, seperti apa bantuan untuk penanganan program stunting melalui pendanaan atau pendampingan, karena masih dalam pembahasan dengan Bank Dunia," kata Abdul Rohim.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak lokus penanganan stunting pada Gebyar Klasik yang ketiga yang akan digelar di Kecamatan Rangkasbitung.
Kegiatan lokus stunting itu nantinya melibatkan Bank Dunia untuk mempercepat terwujudnya zero new stunting.
"Kami menyambut positif dengan kehadiran Bank Dunia untuk sama-sama penanggulangan stunting," katanya.
Baca juga: Lawan stunting, Pertamina Patra Niaga gelar program upskilling di Purwakarta
Baca juga: Lawan stunting, Pertamina Patra Niaga gelar program upskilling di Purwakarta
Untuk tidak melahirkan kasus stunting baru, kata dia, pihaknya melakukan intervensi mulai remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah (TDD), bagi calon pengantin masuk ke aplikasi elsimil BKKBN juga pemeriksaan ibu hamil di puskesmas dan klinik.
Begitu juga bagi pasangan usia subur harus mendapatkan pelayanan reproduksi agar benar-benar menjalani persalinan dengan layak.
"Kami mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui upaya pencegahan stunting ini," katanya.
Baca juga: Kota Tangerang peringkat pertama penurunan stunting di Banten
Baca juga: Kota Tangerang peringkat pertama penurunan stunting di Banten
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024