Lebak (Antaranews Banten) - Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menggenjot produksi jagung guna memenuhi kebutuhan perusahaan peternakan juga konsumsi pangan masyarakat.
     
"Kita berharap produksi jagung menjadikan sentra pendapatan ekonomi petani," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Selasa.
     
Produksi jagung sejak Januari sampai April 2018 mencapai 8.254 ton dengan areal seluas 1.206 hektare dan provitas 3,4 ton/hektare.
     
Mereka petani saat ini terus melakukan gerakan percepatan tanam sehubungan curah hujan meningkat.
     
Sejauh  ini, produksi jagung di Kabupaten Lebak cukup berhasil dan menyumbangkan untuk kebutuhan konsumsi pangan nasional.
     
Selain itu juga mampu menyumbangkan untuk kebutuhan pakan perusahaan peternakan.
     
Sebagian besar petani mengembangkan tanaman jagung di lahan darat dengan pola tanam tumpang sari.
     
Petani mengembangkan budidaya tanaman jagung di 28 kecamatan.
     
"Kami minta petani terus mengembangkan komoditas jagung karena permintaan pasar meningkat,terlebih pemerintah sudah menyentop jagung impor dari luar negeri," ujarnya.
     
Menurut dia, pihaknya optimistis petani bisa melaksanakan percepatan tanam jagung hingga Juli mendatang mencapai 10.000 hektare.
     
Selama ini, tanaman jagung tumbuh subur juga tidak ada serangan hama dan penyakit tanaman.
     
Kebanyakan petani menanam jagung dengan benih unggul jenis varietas metro karena produktivitasnya cukup tinggi.
     
"Kami berharap petani bisa memasok jagung hibrida ke perusahaan pakan unggas yang ada di Tangerang dan kebutuhan untuk DKI Jakarta," katanya menjelaskan.

Baca juga: Distanbun Lebak Targetkan Tanam Jagung 1.000 Hektare

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018