Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang, Banten menyalurkan 156 butir telur program Satu Telur Satu Minggu (Sate Sami) ke wilayah binaan di Kecamatan Pinang dalam penanganan stunting.

Kepala Diskominfo Kota Tangerang Indri Astuti di Tangerang, Kamis, mengatakan kegiatan ini sebagai aksi kepedulian pegawai untuk memenuhi asupan gizi pada anak-anak terindikasi stunting.

"Ini menjadi pekan pertama Sate Sami dari Diskominfo dengan 156 butir telur. Selanjutnya akan dilakukan secara rutin yaitu setiap minggu dengan harapan bisa lebih banyak lagi butiran telur yang kita kirimkan untuk anak-anak kita di Kecamatan Pinang," kata dia.

Baca juga: Mahasiswa Untirta sosialisasi pencegahan stunting di Lebak

Program Sate Sami secara keseluruhan diterapkan di seluruh OPD Pemkot Tangerang dengan masing-masing wilayah binaan yang telah dibagikan.

Seluruh pegawai juga diminta mengunduh atau mengisi kegiatan sedekah telur ke menu Sate Sami di aplikasi kepegawaian Tangerang AYO.

"Dengan ini, menjadi nilai e-kinerja para pegawai Pemkot Tangerang. Selain itu, secara program bisa terdata atau terekam secara pasti jumlah telur yang didistribusikan masing-masing OPD ke kecamatan binaannya. Secara keseluruhan, diprediksi 10 ribu lebih telur setiap minggunya terkumpul dan dibagikan ke anak-anak terindikasi stunting di 13 kecamatan," katanya.

Baca juga: Bupati Lebak bertekad terus tekan angka kemiskinan ekstrem

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang menghadirkan Gerakan Sedekah Satu Telur Satu Minggu (Sate Sami) yang merupakan ajakan kepada pegawai dan masyarakat untuk bersedekah dengan memberikan satu telur setiap minggu.

Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan telur yang dikumpulkan selanjutnya untuk mendukung program pemberian makanan tambahan kepada anak-anak balita, terutama kepada keluarga yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Target 10.000 telur setiap minggu, kegiatan ini akan terus berlanjut untuk mencegah gizi buruk atau stunting, meningkatkan gizi dan pertumbuhan bagi anak-anak khususnya bayi dan balita di Kota Tangerang," ujarnya.

Berdasarkan data, setelah realisasi program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) terdapat 4,9 persen anak stunting di Kota Tangerang. Angka ini di bawah target prevalensi nasional tahun ini yang mencapai 14 persen.

Baca juga: DP3AKKB dan PATTIRO berinovasi turunkan kasus stunting di Banten

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024