Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten bersama Pusat Studi dan Informasi Regional (PATTIRO) wilayah tersebut berinovasi untuk menurunkan kasus stunting.

Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam lokakarya dan penghargaan inovasi stunting 2024, yang juga didukung Merck Family Foundation di Serang, Kamis.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan penurunan stunting harus dilakukan secara bersama maupun pentaheliks, baik pemerintah, masyarakat hingga para penggiat dan pemerhati kesehatan.

"Karena penanganan stunting ini tidak bisa ditangani oleh satu bidang saja, tapi perlu kolaborasi untuk mencapai penurunan stunting," ujar dia.

Baca juga: Atasi stunting, Pemkot Tangsel optimalkan gerakan makan ikan

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi Banten sebesar 24,5 persen dan pada tahun 2022 turun menjadi 20 persen.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa prevelensi stunting turun sebesar 4,5 persen dibandingkan tahun 2021.

Virgojanti menuturkan belum lama ini telah dilakukan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024.

"Jadi seluruh balita diminta untuk hadir di Posyandu untuk dilakukan pengukuran dan penimbangan ulang. Provinsi Banten masuk dalam daerah yang mencapai 100 persen dari target pengukuran," kata dia.

Baca juga: Pemkab Lebak berkolaborasi untuk jalankan Program Gebyar Klasik II

Direktur Eksekutif PATTIRO Banten, Panji Bahari Noor Romadhon, menyampaikan bahwa pada akhir tahun 2023 dan tahun 2024 berbagai strategi dilakukan untuk diseminasi praktek baik kepada Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM).

"Dalam perjalanannya, kami menemukan pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi lebih tinggi dan inovasi ini ada di masyarakat. Maka kita memberikan penghargaan atas inovasi-inovasi yang dilakukan dalam penurunan stunting," ujar dia.

Panji mengatakan dalam menyambut bonus demografi, permasalahan stunting membutuhkan penanganan yang serius. Pihaknya menemukan permasalahan ketersediaan air bersih untuk penanganan stunting.

Ia berharap ke depan ada kolaborasi untuk memunculkan inovasi pada pencegahan tengkes secara efektif dan efisien. Sehingga angka stunting di Provinsi Banten bisa turun dengan cepat.

Baca juga: Kemenkes optimistis target penurunan stunting 14 persen tahun ini tercapai

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024