Lebak (Antara News Banten) - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak, Banten menyerap tenaga kerja lokal sekitar 130.000 orang dengan jumlah 49.217 unit usaha tersebar di 28 kecamatan.

"Kami yakin penyerapan tenaga kerja itu dapat menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Omas Irawan di Lebak, Jumat.

Pemerintah daerah terus mendorong pelaku UMKM tumbuh dan berkembang karena memberikan kontribusi tenaga kerja bagi masyarakat.

Selama ini, jumlah UMKM mencapai 49.217 unit dan dipastikan menyerap tenaga kerja sekitar 130.000 orang jika dikalkulasikan rata-rata 3-4 orang per UMKM.

Saat ini, pelaku UMKM yang berkembang di Kabupaten Lebak antara lain kerajinan tangan, alat rumah tangga, batik Lebak, mebel, gula aren, gula semut, batu kalimaya, bilik, batu fosil, makanan, kerajinan anyam-anyaman dan aneka kerajinan bambu.

Disamping itu juga kerajinan masyarakat Badui, seperti tenun, tas koja, golok, selendang, pakaian batik Badui dan souvenir.

"Kami mendorong pelaku UMKM agar berkembang sehingga dapat mencegah urbanisasi bagi masyarakat," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan kepada pelaku UMKM agar meningkatkan kualitas produksi sehingga bisa bersaing di pasaran.

Selain itu juga pemberian sertifikasi halal juga pemasangan barkode,SNI,pengemasan sehingga bisa diterima oleh pasar super market.

Bahkan, pemerintah daerah juga memfasilitas produk UMKM ditampung di Plaza Komoditas Lebak juga Alfamart dan Indomart.

Selain itu juga pelaku UMKM dapat pembinaan diantaranya diversifikasi produk, pelatihan manajemen, keuangan, dan kewirausahaan.

Dengan demikian, pelaku UMKM Kabupaten Lebak berkembang sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami berharap ke depan pelaku UMKM bisa menegmbangkan ekonomi klaster sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran," katanya.

Baca juga: Pemkab Tangerang Harapkan Semua Pelaku UMKM Mendaftar

Sementara itu, Anwar Aan (55) pelaku UMKM warga Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak mengatakan perusahaan miliknya kini menyerap tenaga kerja di atas 10 orang dengan pendapatan sekitar Rp80.000/hari.

Mereka para pekerja itu memproduksi gula aren dengan jenis bubuk atau gula semut, gula curah, gula jahe, gula kunyit dan cetak.

Produksi gula aren itu dipasok ke sejumlah daerah di Tanah Air karena permintaan pasar cenderung meningkat,terlebih menjelang Ramadhan.

Sebelumnya, dirinya mengekspor gula aren ke luar negeri hingga 20 ton per bulan, tetapi saat ini sertifikasi organik internasional masih dalam proses perpanjangan karena masa berlakunya sudah habis.

"Kami sekarang kewalahan melayani permintaan dari berbagai daerah karena dua bulan ke depan memasuki Ramadhan," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018