Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten melalui Bilang Sumber Daya Manusia dan Ekonomi Kreatif membekali para pelaku kreatif peningkatan pelatihan dan keterampilan.
Sebanyak 50 orang pelaku ekonomi kreatif bidang musik yang tergabung dalam Elektronik Music and Audio production Forum ( EMAF) Provinsi Banten mendapatkan pelatihan keterampilan berbasis multimedia di Kota Serang, Rabu.
Kepala Bidang SDM dan Ekraf Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah mengatakan, para peserta dapat menerima wawasan dan pengetahuan dalam proses memproduksi musik antara lain komposisi, aransemen, rekaman, mixing dan mastering.
"Juga penguasaan peralatan, cara menggunakan peralatan rekaman, serta keterampilan editing," kata Linda saat membuka pelatihan tersebut.
Baca juga: Dispar Banten dukung pengembangan desa wisata Bandung di Pandeglang
Linda mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan menjadi momen bertemunya para pelaku Ekraf di masing-masing daerah di Banten dan saling merajut dan berjejaring dalam ekosistem Ekraf di Banten.
"Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas serta menciptakan kemandirian ekonomi pelaku ekraf," katanya.
"Kreativitas dan inovasi anggota EMAF harus terus didorong agar dapat menghasilkan karya-karya baru yang orisinal dan bernilai jual tinggi. Karena diakui tanpa adanya dukungan berbagi sektor, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tidak akan berjalan optimal," kata Linda.
Ketua EMAF Banten, M. Nagar Juna mengaku bangga atas perhatian pemerintah, khususnya Dispar Banten yang peduli terhadap industri pelaku ekonomi kreatif. Apalagi komunitas ini sama sekali belum mendapatkan perhatian dari pemerintah sebelumnya.
"Kami mengapresiasi atas kegiatan ini. Semoga ini dapat berkelanjutan. Sehingga para pelaku Ekraf khususnya produksi musik ini juga tetap eksis di Provinsi Banten," kata Juna.
Baca juga: Wali Kota Tangerang: pengembangan ekraf manfaatkan teknologi digital
Ketua Forum Ekraf Provinsi Banten, Andi Suhud mengatakan, eksistensi industri Ekraf sangat bergantung pada ekosistem di sekitarnya, termasuk dukungan 'stakeholder'. Apabila ekosistem di sekitar Ekraf mendukung, maka para pelaku ekraf akan eksis dan berkembang.
"Industri ini perlu dorongan dari stakeholder seperti pemerintah. Karena market mereka salah satunya adalah pemerintah. Namun selama ini, mereka masih mengandalkan swasta dan itupun di Jakarta," kata Andi Suhud.
.
Melalui pelatihan ini, kata Andi, dapat dijadikan momentum untuk berkumpul antara pelaku produksi musik di Banten. Karena diakui belum banyak yang mengenal pelaku industri seperti ini.
"Selama ini mereka bekerja sendiri-sendiri, sehingga luput dari perhatian. Untuk itu semoga hari ini awal baik dan berharap industri Ekraf tumbuh dan berkembang di Banten," kata Andi Suhud.
Baca juga: Gekrafs Pandeglang resmi dikukuhkan, dorong ekonomi kreatif
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Sebanyak 50 orang pelaku ekonomi kreatif bidang musik yang tergabung dalam Elektronik Music and Audio production Forum ( EMAF) Provinsi Banten mendapatkan pelatihan keterampilan berbasis multimedia di Kota Serang, Rabu.
Kepala Bidang SDM dan Ekraf Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah mengatakan, para peserta dapat menerima wawasan dan pengetahuan dalam proses memproduksi musik antara lain komposisi, aransemen, rekaman, mixing dan mastering.
"Juga penguasaan peralatan, cara menggunakan peralatan rekaman, serta keterampilan editing," kata Linda saat membuka pelatihan tersebut.
Baca juga: Dispar Banten dukung pengembangan desa wisata Bandung di Pandeglang
Linda mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan menjadi momen bertemunya para pelaku Ekraf di masing-masing daerah di Banten dan saling merajut dan berjejaring dalam ekosistem Ekraf di Banten.
"Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas serta menciptakan kemandirian ekonomi pelaku ekraf," katanya.
"Kreativitas dan inovasi anggota EMAF harus terus didorong agar dapat menghasilkan karya-karya baru yang orisinal dan bernilai jual tinggi. Karena diakui tanpa adanya dukungan berbagi sektor, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tidak akan berjalan optimal," kata Linda.
Ketua EMAF Banten, M. Nagar Juna mengaku bangga atas perhatian pemerintah, khususnya Dispar Banten yang peduli terhadap industri pelaku ekonomi kreatif. Apalagi komunitas ini sama sekali belum mendapatkan perhatian dari pemerintah sebelumnya.
"Kami mengapresiasi atas kegiatan ini. Semoga ini dapat berkelanjutan. Sehingga para pelaku Ekraf khususnya produksi musik ini juga tetap eksis di Provinsi Banten," kata Juna.
Baca juga: Wali Kota Tangerang: pengembangan ekraf manfaatkan teknologi digital
Ketua Forum Ekraf Provinsi Banten, Andi Suhud mengatakan, eksistensi industri Ekraf sangat bergantung pada ekosistem di sekitarnya, termasuk dukungan 'stakeholder'. Apabila ekosistem di sekitar Ekraf mendukung, maka para pelaku ekraf akan eksis dan berkembang.
"Industri ini perlu dorongan dari stakeholder seperti pemerintah. Karena market mereka salah satunya adalah pemerintah. Namun selama ini, mereka masih mengandalkan swasta dan itupun di Jakarta," kata Andi Suhud.
.
Melalui pelatihan ini, kata Andi, dapat dijadikan momentum untuk berkumpul antara pelaku produksi musik di Banten. Karena diakui belum banyak yang mengenal pelaku industri seperti ini.
"Selama ini mereka bekerja sendiri-sendiri, sehingga luput dari perhatian. Untuk itu semoga hari ini awal baik dan berharap industri Ekraf tumbuh dan berkembang di Banten," kata Andi Suhud.
Baca juga: Gekrafs Pandeglang resmi dikukuhkan, dorong ekonomi kreatif
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024