"Kami terus melakukan transformasi pemasaran produk wisata di Banten, salah satunya dengan mengoptimalkan 1.180 objek wisata agar dapat terdigitalisasi secara menyeluruh," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Al Hamidi, di Serang, Minggu.
Menurutnya langkah ini merupakan bagian dari upaya modernisasi dalam pengelolaan pariwisata lokal. Dengan demikian, para calon wisatawan dapat mengetahui semua jenis destinasi wisata yang ada di Banten hanya dalam satu portal website yang terintegrasi.
"Saat ini baru ada 604 objek wisata yang sudah terhimpun dalam website. Kami masih membutuhkan tenaga ahli untuk bisa mengintegrasikan semua objek wisata," katanya.
Baca juga: Pemkab Serang meluncurkan 100 perpustakaan desa digital
Digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan keuangan secara efisien. Selain itu, monitoring secara real-time akan memudahkan pihak terkait dalam mengawasi dan mengelola pendapatan asli daerah (PAD) dari tiket masuk wisata.
"Dengan sistem yang teratur, kami optimis dapat meningkatkan PAD sesuai kesepakatan dengan masing-masing pengelola wisata," katanya.
Karena menurutnya sistem promosi dibutuhkan akselerasi digital guna menjangkau pasar yang lebih luas hingga mancanegara dan itu sudah dilakukan di Dinas Pariwisata kabupaten dan kota masing-masing.
"Terindikasi dari jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke Banten lebih dari 70 ribu orang selama tahun 2024, terlihat juga dari lama menginap wisatawan di hotel meningkat, dari struktur PDRB pun tumbuh, serta pertumbuhan belanja di sektor wisata sudah 78 persen, meskipun masih di bawah target," katanya.
Guna mewujudkan digitalisasi pada sektor pariwisata, Dispar Provinsi Banten saat ini fokus terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan selama dua tahun terakhir ini telah memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada para pelaku usaha pariwisata.
Baca juga: Pemprov Banten dukung cegah korupsi lewat transaksi digital di pemda
Baca juga: Pemprov Banten dukung cegah korupsi lewat transaksi digital di pemda