OJK kembangkan ekosistem keuangan inklusif di Desa Wisata Padarincang

Analisis Kemitraan, Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Dedy Fernando, di Serang, Kamis, mengatakan dalam program EKI dengan konsep pengembangan yang memadukan antara optimalisasi aspek desa wisata 3A, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.

Hal itu melalui kegiatan literasi keuangan, peningkatan kemampuan yang bersifat subjektif, keahlian yang bisa diukur, inklusi keuangan dan digitalisasi sistem pembayaran.

 

"Tujuan yang hendak dicapai melalui program ini tidak sekadar memberikan wajah baru dan nilai tambah kepada daya tarik desa wisata, namun mendorong aktivitas ekonomi yang baru dan keberlanjutan pengelolaan desa wisata oleh beragam kelompok masyarakat di sekitar desa wisata," katanya.

Baca juga: Kemenparekraf dukung Padarincang jadi desa wisata mandiri

 

Selain itu, OJK juga mendukung program pengembangan desa wisata dengan melakukan pelatihan digital marketing bagi para pengelola Desa Wisata Padarincang.

 

"Potensi pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta untuk akses permodalan turut mendukung program pengembangan desa wisata dan kami sudah melakukan pelatihan digital marketing untuk membantu pemasarannya," katanya pula.

 

Pihaknya mengatakan bahwa program ini telah berjalan selama 1 tahun dan akan terus berlanjut hingga Desa Wisata Padarincang menjadi desa wisata mandiri.

 

"Mengembangkan desa wisata keuangan inklusif sekalipun jaraknya jauh, tapi aktivitas perbankan tetap bisa dilakukan di desa tidak perlu keluar, kita tidak akan tinggalkan Desa ini sampai Desa Padarincang bisa menjadi desa wisata mandiri," katanya lagi.

 

Desa Wisata Padarincang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

 

Beberapa lokasi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan, di antaranya yakni Wisata Kacida Cibuntu, Pemandian Cipalias, Curug Cigumawang, dan River Tubing.