SMP Bisnis Aya Sophia Islamic School Tangerang menggelar acara “Kelas Inspirasi” dengan menghadirkan Kapolsek Panongan, AKP RM Wisnu Bramantyo.

Pendiri Yayasan Aya Sophia Indonesia Dr. Masduki Asbari mengatakan alasannya mengundang Wisnu Bramantyo karena banyak pengalaman berharga yang dapat dipelajari oleh para siswa secara langsung.

“Kita belajar pengalaman langsung dari beliau. Kita bisa akuisisi, bisa diamalkan ke adik- adik SMP. Hal ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Beliau pemimpin yang luar biasa, banyak prestasi di usia belia,” kata Masduki.

Kelas Inspirasi bersama Wisnu Bramantyo kali ini menjunjung tema “Pergaulan Remaja”, sebuah topik yang sangat erat dengan para pelajar SMP yang tengah memasuki masa pubertas.

Sapaan hangat dan antusiasme siswa beserta dewan guru begitu terasa ketika menyambut kedatangan Kapolsek Panongan di SMP Bisnis Aya Sophia Islamic School.

Kehadiran pria yang baru dua bulan lalu dilantik menjadi Kapolsek Panongan itu mampu menggugah rasa penasaran siswa Aya Sophia tentang segudang cerita penuh inspirasi darinya.

Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang berlomba untuk bertanya dalam sesi diskusi. Apalagi saat ini masih dalam suasana pekan pertama awal tahun pelajaran dengan semangat penuh sehingga menjadi waktu terbaik untuk menyerap ilmu dan pengalaman.

Baca juga: Aya Sophia buat program siswa merasa bahagia bermain dan belajar

Kapolsek Panongan, AKP RM Wisnu Bramantyo mengajak para siswa untuk menjauhi narkoba, memanfaatkan waktu dengan bijak, serta rajin membaca. “Jika sudah mengetahui bahwa sesuatu itu bersifat buruk, maka jangan pernah sekalipun mendekatinya,” kata dia

Untuk diketahui, Wisnu Bramantyo merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang. Kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian hingga lulus tahun 2017 dan ditugaskan di Ternate.

Meski saat itu sudah sukses menjadi polisi, Bram begitu biasa disapa, tak lantas berhenti bercita-cita. Sebaliknya, mimpi yang ia punya sejak duduk di bangku SMP justru mulai ia bentangkan lebih lebar.

Sedikit kembali ke masa lalu, Wisnu Bramantyo mulai semangat bermimpi setelah membaca novel berjudul “Laskar Pelangi” beserta sekuelnya dan selesai dalam waktu dua bulan. Inilah yang menjadi titik balik kehidupan dan membawanya menuju kesuksesan di masa sekarang.

Dari serangkaian kisah tokoh di dalamnya, Kapolsek Panongan itu memetik dua pelajaran berharga. Pertama, sebuah negara jauh di Eropa sana adalah tempat orang-orang pintar. Kedua, untuk menuju ke sana, seseorang harus pintar, bukan kaya.

Maka dari itu, Bram yang saat itu masih usia belasan bertekad untuk rajin belajar dan membaca dalam rangka menggapai mimpinya karena dua hal itu adalah kunci emas untuk menjadi pintar.

Takdir Tuhan tak ada yang tahu, termasuk Wisnu Bramantyo yang 13 tahun kemudian akhirnya berhasil menjejakkan langkahnya di negara yang selalu berada 5 cm di depan keningnya.

Baca juga: Aya Sophia sukses luluskan putra-putri penghafal Al Quran

Setelah melalui proses yang panjang, pria kelahiran 1996 itu akhirnya lolos seleksi beasiswa LPDP dan menempuh pendidikan di London, Inggris, sebuah negara yang telah lama bersemayam dalam impiannya. 

Tak sampai di situ, Bram kini sukses menjabat sebagai Kapolsek Panongan di usianya yang masih terbilang muda, yakni 28 tahun. Untuk berada di titik ini, tentu prosesnya tidak mudah. Wisnu Bramantyo telah melalui perjalanan penuh tantangan, kedisiplinan, dan ketegasan. Sepanjang itu pula ia seimbangkan dengan usaha dan doa, terutama doa orang tua.

Dari seluruh kisah inspiratif dan materi yang disampaikan, hal berharga yang dapat dipetik dari seorang Wisnu Bramantyo adalah jagalah pergaulan sejak masa remaja, isilah waktu dengan bijaksana, mulailah bermimpi, dan raihlah cita-citamu.

“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” 

Baca juga: Pendiri Yayasan Aya Sophia berhasil raih gelar doktor

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024