Ketua Umum Posyandu Tri Tito Karnavian meminta kader posyandu di daerah mampu menerapkan enam standar pelayanan minimal (SPM) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
 
"Kita berharap kader posyandu bisa menerapkan enam SPM dan tidak lagi menangani masalah kesehatan," kata Tri saat peluncuran Pilot Project enam SPM di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Senin.
 
Kader posyandu sebagai mitra pemerintah secara relawan tentu perlu dioptimalkan pelatihan-pelatihan untuk mendorong enam SPM guna mewujudkan kesejahteraan.
 
Kehadiran kader posyandu itu benar-benar dibutuhkan masyarakat untuk penanganan masalah data yang diperlukan pemerintah juga melakukan kesehatan, seperti penimbangan bayi maupun pemeriksaan tensi darah.

Baca juga: 107.418 balita di Lebak lakukan pengukuran badan di 2.099 posyandu
 
Saat ini, kader posyandu harus mampu menangani enam SPM antara lain SPM Bidang Pendidikan, SPM Bidang Kesehatan, SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, SPM Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan SPM Bidang Perlindungan Masyarakat. 
 
"Kita minta kader posyandu itu bukan hanya penanganan saja kesehatan, tetapi harus mampu memfasilitasi enam SPM," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, peluncuran enam SPM posyandu itu pertama kali di Indonesia dilaksanakan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Sebab, di daerah itu sudah siap untuk peluncuran enam SPM yakni di Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak.
 
Oleh karena itu, pihaknya berharap penerapan enam SPM posyandu bisa dilaksanakan di daerah lain.
 
"Kami meyakini kader posyandu bisa menerapkan enam SPM dengan didukung anggaran oleh pemerintah daerah," katanya.

Baca juga: Gubernur Banten sebut kolaborasi mampu turunkan angka stunting
 
Penjabat Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengatakan pemerintah daerah mendorong posyandu itu dapat menerapkan enam SPM guna mendukung kesejahteraan masyarakat.
 
Pemerintah daerah mengapresiasi Posyandu Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak telah menerapkan enam SPM secara kolaborasi dengan bantuan dana desa (DD) serta APBD setempat.
 
Keenam SPM itu di antaranya direalisasikan pembangunan rehabilitasi gedung pendidikan SD/SMP,sarana jalan juga sarana air bersih dan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.
 
Selain itu juga pemerintah daerah memberikan bantuan buku dan alat tulis bagi siswa yang tidak mampu juga bantuan lansia.
 
"Kami mendorong peluncuran enam SPM itu diharapkan posyandu dapat berperan agen pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan," katanya.

 
Baca juga: Cegah DBD, kader posyandu diinstruksikan masifkan edukasi PHBS

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024