Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Banten menargetkan pelatihan pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal di 13 kecamatan dapat membantu orang tua menyediakan makan bergizi bagi anak.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Kamis, mengatakan pelatihan ini menyasar keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting. Tujuannya agar para orang tua dapat mengetahui mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan yang memiliki nilai gizi untuk memperbaiki gizi anak - anak.
"Ini menjadi pengetahuan baru bagaimana mengolah bahan pangan lokal,” kata Muhdorun.
Baca juga: Lembaga Kesejahteraan Sosial Kota Tangerang ditarget raih akreditasi A
Muhdorun juga menjelaskan, pelatihan ini juga menjadi fokus untuk menyukseskan penyelesaian kasus stunting di Kota Tangerang.
"Kita memasifkan pelatihan pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal di sejumlah lokus stunting di Kota Tangerang," katanya.
Salah satu jenis makanan dengan sumber daya lokal misalnya saja menu bubur ubi sehat untuk anak usia 9 bulan ke atas. Selain itu, menu banana hot puding dan karesol soun teriyaki.
"Para orang tua memperoleh pangan lokal yang mudah dijangkau dan mudah diolah," katanya.
Prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.
Namun, kembali terjadi Kenaikan pada 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.
Baca juga: Pemkot Tangerang berikan insentif anggota Tagana per tiga bulan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Kamis, mengatakan pelatihan ini menyasar keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting. Tujuannya agar para orang tua dapat mengetahui mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan yang memiliki nilai gizi untuk memperbaiki gizi anak - anak.
"Ini menjadi pengetahuan baru bagaimana mengolah bahan pangan lokal,” kata Muhdorun.
Baca juga: Lembaga Kesejahteraan Sosial Kota Tangerang ditarget raih akreditasi A
Muhdorun juga menjelaskan, pelatihan ini juga menjadi fokus untuk menyukseskan penyelesaian kasus stunting di Kota Tangerang.
"Kita memasifkan pelatihan pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal di sejumlah lokus stunting di Kota Tangerang," katanya.
Salah satu jenis makanan dengan sumber daya lokal misalnya saja menu bubur ubi sehat untuk anak usia 9 bulan ke atas. Selain itu, menu banana hot puding dan karesol soun teriyaki.
"Para orang tua memperoleh pangan lokal yang mudah dijangkau dan mudah diolah," katanya.
Prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.
Namun, kembali terjadi Kenaikan pada 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.
Baca juga: Pemkot Tangerang berikan insentif anggota Tagana per tiga bulan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024