Kampung Seni Yudha Asri, Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, menggelar tradisi ngaruwat bumi sebagai bentuk ungkapan rasa syukur sebelum memulai masa tanam.
 
"Tradisi ngaruwat bumi ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan memohon doa sebelum memasuki masa tanam," kata Ketua sanggar seni Yudha Asri, Rumania, di Serang, Senin.

Ngaruwat bumi sendiri berasal dari Bahasa Sunda yaitu ngaruwat yang artinya menjaga atau merawat, sedangkan bumi berarti tempat tinggal.
 
Kegiatan ngaruwat bumi ini diisi dengan syukuran, berdoa bersama serta kegiatan penampilan budaya seperti tari tradisional, wayang golek, ubrug, serta rampak bedung.
 
"Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari mulai dari 24-30 Juni, diisi dengan kegiatan penampilan seni dari masing-masing perwakilan sekolah SMP dan SMA di Kabupaten Serang dan puncaknya di hari Minggu," katanya.

Baca juga: Orang tua siswa di Kota Serang keluhkan PPDB sistem zonasi
 
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Nanang Supriatna kegiatan ini sebagai bentuk untuk peningkatan pariwisata budaya di Kabupaten Serang.
 
"Untuk Kampung Seni Yudha Asri juga sudah di beri SK Bupati Serang sebagai desa wisata, yang membawa kebesaran kita untuk terus mendorong agar pariwisata di Kabupaten Serang bisa berkembang lebih bagus lagi,” katanya.
 
Kedepannya, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) akan mengkolaborasikan desa wisata baik wisata pantai, pegunungan dan desa wisata budaya. Seperti contoh yang sudah dilakukan Desa Wisata Cikolelet, Kecamatan Cinangka dengan menggelar festival.
 
"Untuk wilayah lain juga diharapkan dapat ikut mengembangkan potensi Desa nya agar bisa dijual selama ada inovasinya,” katanya.

Baca juga: Gubernur Banten sebut kolaborasi mampu turunkan angka stunting

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024