Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk melaksanakan skrining TBC (tuberkulosis) bersamaan dengan kegiatan intervensi stunting di seluruh posyandu.

"Kita harus memastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan dapat memberikan hasil yang nyata dan berkelanjutan. Evaluasi rutin akan membantu kita menilai efektivitas program dan melakukan perbaikan jika diperlukan," kata Pj Wali Kota Nurdin di Tangerang Minggu.

Ia mengatakan penanganan stunting memerlukan kolaborasi berbagai pihak mulai dari integrasi data, progres-nya sudah sejauh mana, termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem, serta pemberian bantuan beasiswa juga berbasis pada data.

"Semua kolaborasi untuk mencapai target yang diharapkan tidak hanya fokus pada satu target, karena penyelenggaraan pemerintahan ini tidak bisa ter-sektor," katanya.

Baca juga: Pemkot Tangerang temukan 10.955 penderita TBC

Ia menerangkan stunting adalah masalah yang serius yang mempengaruhi masa depan generasi muda, diperlukan kerja sama dan kolaborasi antar semua unsur termasuk masyarakat.

"Karena saya yakin dengan kolaborasi hasilnya bisa lebih efektif dan maksimal," katanya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menggelar intervensi serentak pencegahan stunting di 1.097 posyandu mulai tanggal 1 - 30 Juni 2024 dengan sasaran 85.474 balita

Plh Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany mengatakan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting se-Kota Tangerang ini melakukan pengukuran 100 persen dan hasilnya diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar intervensi stunting di 1.097 posyandu

Ia mengatakan ada 11 program spesifik untuk menurunkan stunting di Kota Tangerang diantaranya skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu hamil.

Pemantauan Tumbuh Kembang, ASI Eksklusif, Pemberian Makanan Tambahan dengan Target sasaran balita dengan pemberian protein hewani bagi anak 12-32 bulan, berupa telur dan sumber protein lainnya

Tata Laksana Balita, Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi dan edukasi remaja putri, ibu hamil dan keluarga balita.

“Sedangkan untuk program sensitive dilakukan sebelum dan setelah lahir dengan sasaran remaja putri, ibu hamil, balita dan masyarakat umum. Programnya, edukasi remaja putri, ibu hamil dan keluarga balita,” ujarnya.

Baca juga: PKK Banten jadikan penanganan stunting sebagai program prioritas

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024