Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyatakan produksi pangan daerah itu peringkat delapan se-Indonesia, dan yang menjadi kuncinya karena selalu tersedia air sepanjang musim.
 
"Kita terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pangan melalui gerakan percepatan tanam sesuai arahan Kementerian Pertanian (Kementan)," katanya saat meninjau pompanisasi di Kelompok Tani Sukabungah di Kabupaten Lebak, Senin.
 
Menurut dia, Provinsi Banten masuk delapan besar, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Medan dan Lampung.
 
Sedangkan, produksi pangan di Pulau Jawa bahwa Provinsi Banten masuk empat besar.

Baca juga: Produksi beras surplus di atas kebutuhan konsumsi 30,90 juta ton
 
Selama ini, petani di Banten tidak hanya mengandalkan sarana irigasi dan bendungan, karena dipastikan tidak terjangkau.
 
Dengan demikian, kebijakan Kementan melalui pompanisasi sangat mendorong untuk peningkatan produksi pangan.
 
Saat ini, kata dia, Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak mampu mengoptimalkan irigasi dan pompanisasi bisa mengaliri 150 hektare.
 
"Kita terus bertahan Banten masuk peringkat delapan terbesar produksi pangan dan bisa mendistribusikan kebutuhan untuk warga Jakarta," katanya.
 
Menurut dia, petani di daerah -daerah di Provinsi Banten dibangun dengan kebersamaan untuk penyediaan pasokan air.
 
Percepatan gerakan tanam adanya ketersediaan air, sebab kalau tidak ada air dipastikan tidak ada kehidupan.
 
Karena itu, petani di Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak terdapat sumber air permukaan Sungai Ciujung yang tidak pernah saat.
 
Sumber air permukaan itu dapat dimanfaatkan untuk gerakan percepatan tanam sehingga dapat mendukung produksi pangan.
 
Selain itu, juga petani di sini sangat dangkal dan banyak persediaan air dengan pompanisasi.
 
"Kita sampai sekarang produksi pangan berupa beras bisa menyumbangkan kebutuhan untuk masyarakat Ibu Kota Jakarta sekitar 4 persen," katanya.

Baca juga: Tingkatkan produksi, Pemkab Lebak optimalkan 463 unit Daerah Irigasi

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024