Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten, memastikan kasus antraks atau penyakit menular pada hewan tidak ditemukan di wilayahnya tersebut.
"Sejauh ini kita belum menemukan kasus antraks, dan mudah-mudahan tidak ada," ucap Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno, di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, meski kasus antraks di beberapa daerah di Indonesia telah muncul, namun pihaknya dapat memastikan keadaan hewan ternak, baik itu sapi maupun kambing di wilayahnya itu kini masih dalam kondisi aman.
Meski demikian, lanjut Asep, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tetap menjaga kondusivitas dan antisipasi kemunculan penyakit menular pada hewan ternak tersebut.
Baca juga: Investor China lirik investasi bidang energi di Tangerang
"Hal ini guna mengantisipasi hewan kurban terkena PMK atau antraks dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.
Dalam hal ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang melakukan upaya pengawasan terhadap 664 lapak penjual hewan kurban yang ada di daerahnya.
"Kami akan menerjunkan kurang lebih 100 petugas untuk melakukan pengawasan terhadap 664 titik lapak penjualan hewan kurban. Seluruh hewan serta kebersihan kandangnya akan diperiksa," ungkapnya.
Dalam waktu dekat, katanya, sekitar 100 petugas akan dikumpulkan terlebih dahulu pada 10 Juni nanti. Mereka diberikan pembekalan bagaimana memeriksa hewan kurban yang memenuhi syarat baik dari fisik, gejala-gejala dan sebagainya.
"Bila telah dibekali barulah mereka (100 petugas, red) turun ke 664 lapak. Kemudian nantinya akan diberikan tanda sehat baik dari hewan itu sendiri maupun lapak berupa stiker," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Kendal Jateng tertarik replikasi aplikasi Tangerang LIVE
Selain itu, sebanyak sembilan dokter hewan akan diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan yang bakal dijadikan konsumsi masyarakat umum.
Adapun untuk kegiatan pengawasan ini dilakukan mulai 11 hingga 21 Juni 2024 atau hingga Hari Tasyrik (tiga hari setelah Idul Adha). Pengawasan ini dilakukan selama 20 hari hingga H+3 lebaran.
"Sebab, kami juga rutin melakukan pemeriksaan dan memberikan vaksin kepada hewan ternak yang ada di Kabupaten Tangerang ini. Tidak hanya sapi, kerbau, kambing dan domba pun rutin divaksinasi," kata Asep.
Baca juga: Sebelum disalurkan, Dinas Pertanian Tangerang cek kualitas beras
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Sejauh ini kita belum menemukan kasus antraks, dan mudah-mudahan tidak ada," ucap Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno, di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, meski kasus antraks di beberapa daerah di Indonesia telah muncul, namun pihaknya dapat memastikan keadaan hewan ternak, baik itu sapi maupun kambing di wilayahnya itu kini masih dalam kondisi aman.
Meski demikian, lanjut Asep, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tetap menjaga kondusivitas dan antisipasi kemunculan penyakit menular pada hewan ternak tersebut.
Baca juga: Investor China lirik investasi bidang energi di Tangerang
"Hal ini guna mengantisipasi hewan kurban terkena PMK atau antraks dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.
Dalam hal ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang melakukan upaya pengawasan terhadap 664 lapak penjual hewan kurban yang ada di daerahnya.
"Kami akan menerjunkan kurang lebih 100 petugas untuk melakukan pengawasan terhadap 664 titik lapak penjualan hewan kurban. Seluruh hewan serta kebersihan kandangnya akan diperiksa," ungkapnya.
Dalam waktu dekat, katanya, sekitar 100 petugas akan dikumpulkan terlebih dahulu pada 10 Juni nanti. Mereka diberikan pembekalan bagaimana memeriksa hewan kurban yang memenuhi syarat baik dari fisik, gejala-gejala dan sebagainya.
"Bila telah dibekali barulah mereka (100 petugas, red) turun ke 664 lapak. Kemudian nantinya akan diberikan tanda sehat baik dari hewan itu sendiri maupun lapak berupa stiker," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Kendal Jateng tertarik replikasi aplikasi Tangerang LIVE
Selain itu, sebanyak sembilan dokter hewan akan diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan yang bakal dijadikan konsumsi masyarakat umum.
Adapun untuk kegiatan pengawasan ini dilakukan mulai 11 hingga 21 Juni 2024 atau hingga Hari Tasyrik (tiga hari setelah Idul Adha). Pengawasan ini dilakukan selama 20 hari hingga H+3 lebaran.
"Sebab, kami juga rutin melakukan pemeriksaan dan memberikan vaksin kepada hewan ternak yang ada di Kabupaten Tangerang ini. Tidak hanya sapi, kerbau, kambing dan domba pun rutin divaksinasi," kata Asep.
Baca juga: Sebelum disalurkan, Dinas Pertanian Tangerang cek kualitas beras
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024