Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta warga waspada potensi bencana alam seiring cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi sore hari.
 
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal di Rangkasbitung, Selasa, mengatakan selama beberapa hari ke depan cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di daerah itu.
 
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam tersebar di 15 kecamatan, karena topografi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan tepi pesisir pantai.
 
Dengan demikian, pihaknya minta masyarakat yang tinggal di daerah itu agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.

Baca juga: Sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi alami cuaca ekstrem
 
Potensi bencana alam di Kabupaten Lebak berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya yakni longsor, pergerakan tanah, banjir, angin puting beliung, gelombang tinggi sampai pohon roboh.
 
BPBD Kabupaten Lebak terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menerima laporan kondisi cuaca, karena Maret 2024 memasuki pancaroba.
 
Biasanya, masa pancaroba itu ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
 
"Kami berharap warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan," katanya.
 
Sementara itu, warga Cimarga Kabupaten Lebak Madroni (55) mengatakan jika cuaca ekstrem berlangsung terpaksa berlindung di rumah saung yang terbuat dari bambu dan atap rumbia.
 
"Kami bersama keluarga tidak berani tinggal di rumah jika cuaca ekstrem karena kondisi bangunan rumah sudah banyak yang retak dan bolong -bolong akibat pergerakan tanah," katanya menjelaskan.

Baca juga: Cegah kecelakaan laut, Balawista Lebak imbau wisatawan tak berenang

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024