Pemerintah Provinsi Banten menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi penyandang disabilitas dalam rangka Ekspedisi Reformasi Birokrasi Tematik Berdampak di Graha Yadika, Kota Tangerang, Rabu.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, bantuan sosial bagi penyandang disabilitas ini sebagai wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Banten kepada masyarakat Banten khususnya para penyandang disabilitas dan masyarakat lainnya dengan penyandang masalah sosial.

“Ini juga termasuk kita mendedikasikan dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat di Provinsi Banten,” kata Al Muktabar.

Ia menyebutkan, penyaluran bantuan ini menggunakan pendekatan Bottom up dalam perencanaan dan implementasinya, merupakan perencanaan yang mendengarkan aspirasi rakyat dan kemudian menjadi pemikiran dalam perencanaan oleh pemerintah.

“Dari pola perencanaan itu, kita menemukan apa yang diperlukan masyarakat seperti tentang adanya saudara kita membutuhkan kaki palsu, membutuhkan Sekolah Khusus (SKh) dan yang lainnya kita siapkan. Kita sebar ke seluruh wilayah di Provinsi Banten,” kata Al Muktabar.

Baca juga: Pj Sekda Banten tekankan realisasi APBD selaras dengan kebutuhan masyarakat

Adapun bantuan sosial bagi penyandang disabilitas di antaranya bantuan kursi roda sebanyak 81 unit se-Provinsi Banten untuk Kota Tangerang 10 unit.

Bantuan tongkat ketiak sebanyak 80 pasang se-Provinsi Banten untuk Kota Tangerang sebanyak 10 pasang, bantuan kaki palsusebanyak 30 buah se-Provinsi Banten untuk Kota Tangerang sebanyak empat unit.

Bantuan alat bantu dengar sebanyak 39 pasang se-Provinsi Banten untuk Kota Tangerang sebanyak lima pasang, dan bantuan tongkat kaki tiga bagi lanjut usia sebanyak 200 unit se-Provinsi Banten untuk Kota Tangerang sebanyak 25 unit.

Baca juga: Distan Banten uji coba tanam padi di air payau

Salah satu warga Kecamatan Karang Tengah, Rian (47) yang menerima bantuan kursi roda mengatakan, dalam aktivitasnya sehari-hari ia selalu menggunakan tongkat hasil pinjaman. Ia mengaku sangat senang ketika dipanggil sebagai penerima bantuan itu.

“Awalnya biasa pake tongkat itu pinjem ke temen karena dia ada dua. Alhamdulillah sekarang dapat bantuan,” katanya.

Ia menyebutkan, dengan bantuan yang diterima ia bisa beraktivitas di rumah tanpa rasa khawatir.

“Iya, sudah punya sendiri. Ga usah pinjem, ga usah takut kalo keseringan pake dan rusak,” katanya.

Baca juga: Polda Banten ungkap kasus korupsi PIP di Kota Serang
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024