Serang (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten memaksimalkan para pendamping program keluarga harapan (PKH) di wilayah tersebut untuk melakukan uji petik (ground checking) Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Jadi, kita meminta pendamping PKH dengan Badan Pusat Statistik (BPS), ya, dibantu oleh beberapa lagi yang lain untuk melakukan suatu ground check dengan mendatangi rumah para penerima manfaat,” ujar Mensos di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu.
Mensos mengatakan kendala uji petik di Banten, salah satunya terdapat warga yang lokasinya jauh dengan medan yang tidak bisa ditempuh dengan kendaraan motor.
“Jadi, kendala-kendala begitu ada. Tetapi, secara umum mereka berusaha keras untuk bisa memenuhi target,” ujar Mensos.
Baca juga: Indonesia kini punya Data Tunggal Sosial Ekonomi
Dia mengakui progres uji petik tersebut masih 25 persen, dikarenakan masih dalam bulan Ramadhan. Diharapkan uji petik tersebut berprogres hingga 100 persen pada bulan Mei.
Ia mengungkapkan berdasarkan data Kemensos, masih banyak penduduk Banten pada desil 5 hingga 10 yang menerima bansos. Seharusnya penerima bansos adalah masyarakat yang termasuk dalam kategori desil 1 hingga 4.
Desil 1 hingga 4 merupakan kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang paling rendah. Sementara desil 5 sampai dengan 10 merupakan masyarakat tingkat menengah ke atas.
Mensos memaparkan terdapat 4.386 penduduk di desil 10 yang menerima bantuan sembako. Selain itu, terdapat 197.517 penerima PKH dan sembako, serta masih banyak warga usia produktif (15-50 tahun) yang juga mendapatkan bantuan tersebut. Juga ada 45.355 orang yang menerima PKH lebih dari 10 tahun, bahkan 13.133 diantaranya telah menerima sejak 2013.
Baca juga: Sekolah Gratis Banten, upaya tingkatkan SDM sambut bonus demografi
Mensos mengatakan DTSEN akan memiliki banyak manfaat, karena berpedoman dengan data tunggal.
Dari data tersebut, Kementerian Sosial bisa mengintegrasikan penerima manfaat dengan berbagai program, baik pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.
Selain itu, penerima manfaat juga dapat terintergrasi dengan bantuan yang diperoleh dari pihak swasta. Sehingga, orang yang di Desil 1 DTSEN bisa mendapatkan bantuan yang semestinya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan terkait dengan upaya Menteri Sosial memaksimalkan uji petik, selaras dengan visi pemerintahannya, yakni Banten Maju.
Andra Soni mengamini pernyataan Mensos selama ini data orang miskin banyak yang belum sempurna. Sehingga, keluhan masyarakat bahwa pemberian bantuan sosial tidak tepat sasaran.
“Itu terbukti setelah peralihan dari DTKS menjadi DTSEN, dimana kalau DTSEN kita sampai bisa mengakses diri kita sendiri. Apakah kita masuk di desil 1 atau sampai dengan desil 10,” ujar dia.
Oleh karenanya, Andra menegaskan Pemerintah Provinsi Banten memberikan dukungan untuk mencapai progres 100 persen pemutakhiran uji petik DTSEN di wilayahnya.
Baca juga: BPOM Serang gencarkan sosialisasi pangan aman konsumsi