Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di wilayahnya pada Desember 2023 sebesar 111,78 persen atau naik 0,18 persen dibandingkan November 2023 lalu.
 
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar, saat konferensi pers berita resmi statistik secara virtual, Selasa, mengatakan nilai tukar petani memberikan gambaran bagaimana daya tukar yang dihasilkan petani dibandingkan dengan indeks yang harus dikeluarkan oleh petani.
 
"Nilai tukar petani pada Desember 2023 ini sebesar 111,78 persen, dengan nilai NTP di atas 100," katanya pula.

Baca juga: Universitas Matana bersama BPS buka pojok statistik di kampus
 
Sedangkan di 2022 pada bulan-bulan tertentu, lanjut Faizal, NTP masih di tetap di angka 100 artinya perkembangan harga yang dikeluarkan petani masih jauh lebih tinggi dari apa yang dihasilkan oleh petani.
 
"Tetapi pada 2023 dari awal Januari NTP di atas angka 100, artinya daya tukar dan indeks harga yang dihasilkan petani lebih tinggi dari pada indeks harga yang harus dikeluarkan petani," katanya lagi.
 
Faizal menjelaskan, adapun indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,74 persen dengan komoditas penyumbang, di antaranya yakni gabah, petai dan karet.
 
Sedangkan indeks harga bayar petani naik sebesar 0,57 persen dengan komoditas penyumbang, di antaranya beras, rokok kretek filter dan tomat sayur.
 
"Jika dilihat dari NTP subsektor masih terdapat dua subsektor yang berada di bawah angka 100, diantaranya seperti peternakan dan perikanan, meski begitu untuk subsektor lainnya sudah di atas angka 100," katanya pula.

Baca juga: BPS: Indeks Pembangunan Manusia Kota Tangerang 2023 di angka 80,98

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024