Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kota Tangerang, Banten hadirkan warung rakyat berbasis digital atau Warung QTA dapat meningkatkan daya saing warung tradisional di tengah persaingan bisnis ritel dengan pelaku peritel modern.
"Warung tradisional yang telah berubah menjadi warung digital bisa bersaing dalam hal harga maupun pasokan barang karena telah didukung," kata Kepala Disperindagkop UKM, Suli Rosadi di Tangerang, Banten, Minggu dalam keterangannya.
Ia memastikan pasokan barang di Warung QTA akan terus tersedia karena telah bekerja sama dengan pabrikan maupun koperasi.
"Terkait pengadaan barang di warung digital, kami sudah bekerja sama dengan pabrikan besar maupun dengan koperasi peternakan sehingga pasokan barang di warung digital akan selalu tersedia," katanya.
Baca juga: Disperindag Kota Tangerang latih pengusaha ikut program warung digital
Kemudian sistem penjualan di warung digital pun dilengkapi dengan platform Pilih Toko Terdekat (Pikkat) untuk memudahkan para konsumen yang ingin berbelanja tanpa harus keluar rumah.
"Warung digital ini dibuat untuk lebih mudah karena adanya platform pendukung serta lebih murah karena barang dipasok dari pabrikan besar," ujarnya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan pascapandemi terjadi perubahan ekonomi yang menuntut pelaku usaha agar memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Maka itu, Pemkot Tangerang melakukan transformasi terhadap warung tradisional.
Oleh karena itu, dengan keberadaan 940 outlet Warung QTA di Kota Tangerang dapat mendongkrak perekonomian dan menambah pendapatan pelaku usaha.
“Kolaborasi antara warung tradisional dan platform digital, seperti Warung QTA, menciptakan sinergi yang saling melengkapi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Arief Wismansyah.
Baca juga: Deklarasi pemilu damai bentuk saling menghargai perbedaan
Baca juga: Lima belas ribuan santri Kota Tangerang doakan warga Palestina
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Warung tradisional yang telah berubah menjadi warung digital bisa bersaing dalam hal harga maupun pasokan barang karena telah didukung," kata Kepala Disperindagkop UKM, Suli Rosadi di Tangerang, Banten, Minggu dalam keterangannya.
Ia memastikan pasokan barang di Warung QTA akan terus tersedia karena telah bekerja sama dengan pabrikan maupun koperasi.
"Terkait pengadaan barang di warung digital, kami sudah bekerja sama dengan pabrikan besar maupun dengan koperasi peternakan sehingga pasokan barang di warung digital akan selalu tersedia," katanya.
Baca juga: Disperindag Kota Tangerang latih pengusaha ikut program warung digital
Kemudian sistem penjualan di warung digital pun dilengkapi dengan platform Pilih Toko Terdekat (Pikkat) untuk memudahkan para konsumen yang ingin berbelanja tanpa harus keluar rumah.
"Warung digital ini dibuat untuk lebih mudah karena adanya platform pendukung serta lebih murah karena barang dipasok dari pabrikan besar," ujarnya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan pascapandemi terjadi perubahan ekonomi yang menuntut pelaku usaha agar memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Maka itu, Pemkot Tangerang melakukan transformasi terhadap warung tradisional.
Oleh karena itu, dengan keberadaan 940 outlet Warung QTA di Kota Tangerang dapat mendongkrak perekonomian dan menambah pendapatan pelaku usaha.
“Kolaborasi antara warung tradisional dan platform digital, seperti Warung QTA, menciptakan sinergi yang saling melengkapi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Arief Wismansyah.
Baca juga: Deklarasi pemilu damai bentuk saling menghargai perbedaan
Baca juga: Lima belas ribuan santri Kota Tangerang doakan warga Palestina
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023