Ratusan orang berjalan mengitari Alun-alun Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, sambil membawa bendera, poster, dan spanduk berisi pernyataan dukungan dan pembelaan bagi bangsa Palestina pada Minggu.

Ketua Panitia Aksi Peduli Palestina Muhammad Ridwan mengatakan bahwa sekitar 700 orang yang terdiri atas warga, pelajar, santri, dan anggota komunitas di Pandeglang berpartisipasi dalam aksi tersebut.

"Ini sebagai bentuk aksi solidaritas warga Pandeglang untuk Palestina," katanya. 

Baca juga: Pemkot Tangsel berhasil galang donasi ratusan juta untuk Palestina

Ridwan mengatakan bahwa aksi tersebut ditujukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Pandeglang terhadap kondisi bangsa Palestina, yang sedang menghadapi serangan dan blokade dari Israel.

"Saudara-saudara kita yang ada di Palestina tengah mengalami kondisi yang tidak baik-baik saja. Maka dari itu kami ingin mengetuk hati warga Pandeglang untuk turut berkontribusi meski hanya sedikit, bisa berupa doa maupun donasi," katanya.

Ridwan mengatakan bahwa warga bisa menyalurkan donasi untuk rakyat Palestina melalui Lembaga Amil Zakat Harfa Pandeglang.

"Untuk penggalangan dana ini tidak hanya dilakukan pada hari ini saja, tetapi sudah dilakukan oleh komunitas yang tergabung pada hari ini sejak seminggu lalu," katanya.

Baca juga: ANTARA tegaskan perlindungan jurnalis harus diberikan di daerah konflik
 
Aksi Peduli Palestina di Alun-Alun Pandeglang juga meliputi penyampaian orasi serta pertunjukan nasyid dan teater.

Ridwan mengatakan bahwa banyak anak muda yang terlibat dalam aksi damai tersebut. "Kami ingin menanamkan sejak dini kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang ada di Palestina," katanya.

Israel menyerang dan memblokade Gaza setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Ribuan masyarakat Tangerang gelar Shalat Istisqa dan doakan rakyat palestina

Hampir 8.500 orang tewas akibat konflik Israel dengan Hamas. Korban tewas meliputi sedikitnya 7.028 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Sekitar 2,3 juta warga Gaza kekurangan makanan, air, obat-obatan, serta bahan bakar akibat blokade Israel, sedangkan bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk ke Gaza sangat sedikit dari yang dibutuhkan.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada 27 Oktober 2023 menyetujui resolusi yang menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan yang berlangsung lama dan berkelanjutan" segera di Gaza.

Baca juga: Peringatan Hari Santri di Lebak juga kirim doa untuk Palestina

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023