Peringatan Hari Santri Nasional di Lebak dipusatkan di Alun-alun Multatuli Rangkasbitung, Minggu dan kegiatan tersebut juga digunakan untuk kirim doa ke Palestina yang saat ini dilanda konflik.

"Kita cukup prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza Palestina itu," kata Bupati Lebak Iti Oktavia dalam sambutannya Hari Santri di Lebak, Minggu.

Pihaknya berharap kekerasan yang terjadi di Palestina segera dihentikan karena banyak korban terutama untuk kalangan ibu dan anak-anak.

Baca juga: Gagasan awal Hari Santri Nasional bermula dari Piagam Al Fathaniyah

Terkait dengan Hari Santri, Iti mengatakan jika perjuangan santri untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak seperti dulu lagi melawan penjajah dengan senjata.

Namun, saat ini santri harus berjuang untuk berperan aktif membangun bangsa agar menjadi lebih baik dengan memiliki intelektual dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta berakhlak.

"Kami meyakini santri berperan membangun bangsa dengan ilmu pengetahuan juga mampu mencegah radikalisme, berita hoaks, porno dan perjudian," katanya menjelaskan.

Maman Saefullah, seorang santri ponpes La Tahzan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa terpanggil untuk membangun bangsa ini agar menjadi lebih baik dengan ilmu pengetahuan.

"Kami termotivasi untuk belajar lebih giat sebagaimana sambutan bupati pada peringatan Hari Santri itu," katanya menjelaskan.

Baca juga: Kemenag Lebak cetak santri intelektual untuk ikut bangun bangsa

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023