Pengujung memadati pemukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten untuk menikmati wisata alam dengan berjalan kaki menembus kawasan hutan Gunung Kendeng yang berbukit terjal dan banyak curam tebing.
 
"Kita bersama rombongan mengunjungi kawasan hutan pemukiman masyarakat Badui untuk mengisi liburan," kata Marwan (30) seorang wisatawan warga Jakarta saat ditemui di Kadu Ketug Badui di Lebak, Sabtu.
 
Wisata alam ke kawasan hutan pemukiman masyarakat Badui di Kabupaten Lebak menyehatkan, menyenangkan dan memberikan edukasi.
 
Para wisatawan itu berjalan kaki menembus hutan belukar dengan topografi perbukitan dan pegunungan juga banyak ditemukan curam tebing.

Baca juga: Aktifitas perajin tenun Badui di Lebak mulai pulih
 
Selain itu juga banyak pepohonan hijau, sehingga membuat suasana damai dan nyaman sambil mendengarkan aneka suara kicauan burung.
 
Karena itu, dirinya bersama rombongan hendak menginap di Kampung Cibeo kawasan Badui Dalam dengan berjalan kaki sepanjang 12 kilometer dari Terminal Ciboleger.
 
"Kami berharap perjalanan lancar dan sampai tujuan, meski cukup berat dan melelahkan melintasi perbukitan dengan jalan setapak itu," kata Marwan.
 
Begitu juga wisatawan lainnya, Samsudin (35) warga Cilegon, Banten mengatakan dirinya bersama rombongan karyawan tempat kerjanya itu kali pertama berjalan kaki menuju kawasan Gunung Kendeng dengan perbukitan dan banyak tebing curam.
 
Mereka mengunjungi jembatan Gajeboh dengan jarak tempuh dari Terminal Ciboleger 3 kilometer.

Baca juga: Petani Badui lakukan "ngaseuk" padi huma dengan gotong royong
 
Perjalanan itu sangat menguras tenaga juga melelahkan, karena kondisi jalan setapak dan kiri kanan terdapat tebing dan curam.
 
"Kami menyenangkan wisata alam ke Badui karena berjalan kaki menempuh hutan lebat yang masih hijau," katanya menjelaskan.
 
Tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan selama ini pemukiman Badui ramai dipadati wisatawan dari berbagai daerah untuk menikmati wisata alam kawasan Gunung Kendeng.
 
Mereka para wisatawan yang mengunjungi pemukiman Badui bisa mencapai ribuan dari lima pintu masuk itu, namun kebanyakan pintu pertama Terminal Ciboleger.
 
"Kami minta wisatawan agar menjaga kebersihan dan tidak melakukan pelanggaran adat, seperti menebang pohon maupun berenang di danau," katanya menjelaskan.

Baca juga: Tuntas minum obat, dua warga Badui dinyatakan sembuh dari tuberkulosis
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023