Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten memastikan memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga di daerah itu yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid di Tangerang, Senin, mengatakan pemenuhan kebutuhan air bersih itu wujud kehadiran negara di tengah kondisi kesulitan masyarakat.
"Distribusi air bersih sesuai dengan kebutuhan di wilayah dan kebutuhan di masyarakat di Kabupaten Tangerang karena musim kemarau masih kita alami. Tidak boleh berhenti sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah kecamatan masing-masing," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi ke Beijing dan Riyadh bahas investasi hingga pangan
Ia menyebutkan distribusi air bersih bagi warga di beberapa wilayah setempat yang saat ini mengalami kekeringan itu, melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman (DPPP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, seluruh organisasi perangkat daerah.
Pihaknya juga memerintahkan pendamping di kecamatan-kecamatan terdampak bencana untuk bisa membantu upaya penanganan kekeringan secara lebih optimal.
"Saya meminta nanti dinas terkait untuk segera menindaklanjuti pendistribusian air bersih kepada masyarakat di wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih itu," kata dia.
Baca juga: Polres Metro Tangerang sebut tidak ada TPS kategori sangat rawan
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Tangerang mencatat bencana kekeringan akibat dampak kemarau panjang di daerah itu, terus meluas hingga menyebar ke 16 kecamatan.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut, di antaranya Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya, dan Sepatan.
"Berdasarkan data yang diterima saat ini wilayah atau titik dan lokasinya kekeringan/krisis air bersih mengalami perluasan hingga 16 kecamatan," katanya.
Seiring dengan meluas daerah yang terdampak kekeringan tersebut, BPBD Kabupaten Tangerang telah memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di daerah itu.
"Dan Pos BPBD, yang berada di Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Kosambi, Sepatan menerjunkan 16 mobil tangki dalam pemasokan air bersih," ujar dia.
Baca juga: Tangerang siapkan strategi atasi harga beras dan gula tetap aman
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid di Tangerang, Senin, mengatakan pemenuhan kebutuhan air bersih itu wujud kehadiran negara di tengah kondisi kesulitan masyarakat.
"Distribusi air bersih sesuai dengan kebutuhan di wilayah dan kebutuhan di masyarakat di Kabupaten Tangerang karena musim kemarau masih kita alami. Tidak boleh berhenti sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah kecamatan masing-masing," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi ke Beijing dan Riyadh bahas investasi hingga pangan
Ia menyebutkan distribusi air bersih bagi warga di beberapa wilayah setempat yang saat ini mengalami kekeringan itu, melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman (DPPP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, seluruh organisasi perangkat daerah.
Pihaknya juga memerintahkan pendamping di kecamatan-kecamatan terdampak bencana untuk bisa membantu upaya penanganan kekeringan secara lebih optimal.
"Saya meminta nanti dinas terkait untuk segera menindaklanjuti pendistribusian air bersih kepada masyarakat di wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih itu," kata dia.
Baca juga: Polres Metro Tangerang sebut tidak ada TPS kategori sangat rawan
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Tangerang mencatat bencana kekeringan akibat dampak kemarau panjang di daerah itu, terus meluas hingga menyebar ke 16 kecamatan.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut, di antaranya Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya, dan Sepatan.
"Berdasarkan data yang diterima saat ini wilayah atau titik dan lokasinya kekeringan/krisis air bersih mengalami perluasan hingga 16 kecamatan," katanya.
Seiring dengan meluas daerah yang terdampak kekeringan tersebut, BPBD Kabupaten Tangerang telah memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di daerah itu.
"Dan Pos BPBD, yang berada di Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Kosambi, Sepatan menerjunkan 16 mobil tangki dalam pemasokan air bersih," ujar dia.
Baca juga: Tangerang siapkan strategi atasi harga beras dan gula tetap aman
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023