Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten bekerja sama dengan pihak swasta dalam upaya mengatasi bencana kekeringan di daerah setempat yang kini meluas hingga 16 wilayah kecamatan.
"Kerja sama itu untuk pendistribusian air bersih ke masyarakat yang terdampak kekeringan. Untuk menjamin pemenuhan air bersih selain kita juga berkolaborasi bersama PLTU, Aetra, Perumdam, BSD dan Citra Raya," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Kamis.
Sementara berdasarkan data yang diterima BPBD Kabupaten Tangerang, saat ini wilayah atau titik dan lokasi yang mengalami kekeringan/krisis air bersih semakin meluas hingga 16 kecamatan.
Baca juga: Pj Bupati perpanjang tanggap darurat bencana di Tangerang
Ia mengungkapkan, dari perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut di antaranya seperti di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya dan Sepatan.
Seiring meluasnya daerah yang terdampak kekeringan tersebut, kata dia, maka BPBD Kabupaten Tangerang telah memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di daerahnya itu.
"Dan Pos BPBD, yang berada di Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Kosambi, Sepatan menerjunkan 16 mobil tangki dalam pemasokan air bersih," katanya.
Ia menyatakan, kondisi kemarau dan kekeringan akibat fenomena EL Nino ini menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung September sampai November 2023.
Sebelumnya, sebanyak 12 wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang mengalami krisis air bersih itu, dalam satu desanya di lingkup kecamatan tersebut mencapai 200 kepala keluarga (KK). Sehingga, jika di total secara keseluruhan warga yang terdampak mencapai 2.000 sampai 3.000 KK.
Baca juga: Status darurat bencana kekeringan di Tangerang diperpanjang
Baca juga: Pemkot Tangerang imbau pegawai respons potensi bencana kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kerja sama itu untuk pendistribusian air bersih ke masyarakat yang terdampak kekeringan. Untuk menjamin pemenuhan air bersih selain kita juga berkolaborasi bersama PLTU, Aetra, Perumdam, BSD dan Citra Raya," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Kamis.
Sementara berdasarkan data yang diterima BPBD Kabupaten Tangerang, saat ini wilayah atau titik dan lokasi yang mengalami kekeringan/krisis air bersih semakin meluas hingga 16 kecamatan.
Baca juga: Pj Bupati perpanjang tanggap darurat bencana di Tangerang
Ia mengungkapkan, dari perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut di antaranya seperti di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya dan Sepatan.
Seiring meluasnya daerah yang terdampak kekeringan tersebut, kata dia, maka BPBD Kabupaten Tangerang telah memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di daerahnya itu.
"Dan Pos BPBD, yang berada di Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Kosambi, Sepatan menerjunkan 16 mobil tangki dalam pemasokan air bersih," katanya.
Ia menyatakan, kondisi kemarau dan kekeringan akibat fenomena EL Nino ini menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung September sampai November 2023.
Sebelumnya, sebanyak 12 wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang mengalami krisis air bersih itu, dalam satu desanya di lingkup kecamatan tersebut mencapai 200 kepala keluarga (KK). Sehingga, jika di total secara keseluruhan warga yang terdampak mencapai 2.000 sampai 3.000 KK.
Baca juga: Status darurat bencana kekeringan di Tangerang diperpanjang
Baca juga: Pemkot Tangerang imbau pegawai respons potensi bencana kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023