PT. Permodalan Nasional Madani atau yang lebih dikenal dengan PNM terus berupaya meningkatkan kecerdasan keuangan kepada Mitra Binaannya.
Upaya peningkatan kapasitas usaha yang dilakukan melalui tajuk Pelatihan Literasi Keuangan dan Sosialisasi PaDi UMKM untuk Mitra Binaan PUMK PNM Cabang Tangerang, itu dimaksudkan untuk mendorong UMKM agar terus bisa bersaing dan maju.
Pelatihan yang digelar di Horison Grand Serpong Hotel pada Sabtu (12/8) itu diikuti oleh lebih dari 60 peserta yang berasal dari Mitra Binaan perorangan maupun Kelompok Binaan PNM Cabang Tangerang.
Baca juga: Terobosan perajin kain tenun Badui dalam memasarkan karyanya
Pemimpin Cabang Tangerang yang diwakili Ninik Istichomah selaku Manager Bisnis ULaMM dalam sambutannya mengatakan bahwa sekalipun Program Pendanaan Usaha Micro dan Kecil (PUMK) kini sudah tidak ada lagi tetapi PNM masih tetap konsen untuk terus memberikan perhatian secara khusus kepada mitra binaannya.
”Kami tetap terus memberikan perhatian kepada Mitra Binaan maupun Nasabah PNM, agar terus maju dan berkembang usahanya,” ujar Ninik.
Pada pelatihan tersebut hadir sebagai narasumber Nurina, CEO Bengkel Startup. Dalam pemaparannya ia menekankan pentingnya para pelaku UMKM agar memahami secara mendalam lingkup Literasi Keuangan.
Baca juga: Sandiaga optimistis target 4,4 juta tenaga kerja baru pariwisata tercapai
Diungkapkannya, saat ini banyak para pelaku usaha yang belum memisahkan antara keuangan usaha dengan keuangan rumah tangga.
“Ini biasa dilakukan oleh Ibu-Ibu rumah tangga,” kata dosen dari beberapa perguruan tinggi swasta terkemuka di Jakarta itu.
“Banyak Ibu-Ibu yang belum bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan ketika ada penawaran kemudahan berbelanja tanpa memperhatikan keuangan keluarga” tambah Nurina yang juga Kepala Pusat Studi Kewirausahaan & Inkubasi Bisnis UPI YAI itu.
Baca juga: Fenomena El Nino bikin pelaku UMKM Lebak naik omzet
Lebih lanjut ditegaskan Nurina, bahwa saat ini banyak orang terjebak pinjaman online serta hutang-hutang yang sebenarnya tidak perlu namun karena dibalut dengan aneka macam kemudahan yang ditawarkan para kreditur yang pada akhirnya mengacaukan keuangan rumah tangga.
Nurina yang juga Fasilitator Gapura Digital itu memberikan trik dan tips untuk menghindari kebocoran anggaran rumah tangga yakni dengan menerapkan kebijakan uang ketat dan membiasakan melakukan pencatatan cash flow keuangan agar tidak boncos dikemudian hari.
Dalam hal investasi, Nurina juga mewanti-maanti kepada para peserta pelatihan yang umumnya Pelaku UMKM untuk berhati-hati serta senantiasa melakukan cek dan ricek terkait legalitas usaha tertentu serta memperhatikan kewajaran pengembalian atau return investasi yang ditawarkan.
Baca juga: Menparekraf sebut Banten miliki potensi menarik pada UMKM dan pariwisata
Pada kesempatan yang sama Hanifah Ayu Lestari, dari Squad Pre Transaction Pasar Digital (PaDi) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada sesi pemaparannya mengungkapkan bahwa PaDi UMKM adalah platform digital yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN sebagai sarana mempertemukan para pelaku UMKM dengan Badan Usaha Milik Negara selaku pihak yang memerlukan barang dan jasa.
Disamping itu ujar Ayu, selain sebagai sarana bertemunya antara penyedia barang dan jasa PaDi UMKM juga merupakan sarana memperoleh pembinaan dan pembiayaan dari sejumlah BUMN sector pembiayaan.
Baca juga: Digitalisasi UMKM disebut jadi kunci Indonesia Emas 2045
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Upaya peningkatan kapasitas usaha yang dilakukan melalui tajuk Pelatihan Literasi Keuangan dan Sosialisasi PaDi UMKM untuk Mitra Binaan PUMK PNM Cabang Tangerang, itu dimaksudkan untuk mendorong UMKM agar terus bisa bersaing dan maju.
Pelatihan yang digelar di Horison Grand Serpong Hotel pada Sabtu (12/8) itu diikuti oleh lebih dari 60 peserta yang berasal dari Mitra Binaan perorangan maupun Kelompok Binaan PNM Cabang Tangerang.
Baca juga: Terobosan perajin kain tenun Badui dalam memasarkan karyanya
Pemimpin Cabang Tangerang yang diwakili Ninik Istichomah selaku Manager Bisnis ULaMM dalam sambutannya mengatakan bahwa sekalipun Program Pendanaan Usaha Micro dan Kecil (PUMK) kini sudah tidak ada lagi tetapi PNM masih tetap konsen untuk terus memberikan perhatian secara khusus kepada mitra binaannya.
”Kami tetap terus memberikan perhatian kepada Mitra Binaan maupun Nasabah PNM, agar terus maju dan berkembang usahanya,” ujar Ninik.
Pada pelatihan tersebut hadir sebagai narasumber Nurina, CEO Bengkel Startup. Dalam pemaparannya ia menekankan pentingnya para pelaku UMKM agar memahami secara mendalam lingkup Literasi Keuangan.
Baca juga: Sandiaga optimistis target 4,4 juta tenaga kerja baru pariwisata tercapai
Diungkapkannya, saat ini banyak para pelaku usaha yang belum memisahkan antara keuangan usaha dengan keuangan rumah tangga.
“Ini biasa dilakukan oleh Ibu-Ibu rumah tangga,” kata dosen dari beberapa perguruan tinggi swasta terkemuka di Jakarta itu.
“Banyak Ibu-Ibu yang belum bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan ketika ada penawaran kemudahan berbelanja tanpa memperhatikan keuangan keluarga” tambah Nurina yang juga Kepala Pusat Studi Kewirausahaan & Inkubasi Bisnis UPI YAI itu.
Baca juga: Fenomena El Nino bikin pelaku UMKM Lebak naik omzet
Lebih lanjut ditegaskan Nurina, bahwa saat ini banyak orang terjebak pinjaman online serta hutang-hutang yang sebenarnya tidak perlu namun karena dibalut dengan aneka macam kemudahan yang ditawarkan para kreditur yang pada akhirnya mengacaukan keuangan rumah tangga.
Nurina yang juga Fasilitator Gapura Digital itu memberikan trik dan tips untuk menghindari kebocoran anggaran rumah tangga yakni dengan menerapkan kebijakan uang ketat dan membiasakan melakukan pencatatan cash flow keuangan agar tidak boncos dikemudian hari.
Dalam hal investasi, Nurina juga mewanti-maanti kepada para peserta pelatihan yang umumnya Pelaku UMKM untuk berhati-hati serta senantiasa melakukan cek dan ricek terkait legalitas usaha tertentu serta memperhatikan kewajaran pengembalian atau return investasi yang ditawarkan.
Baca juga: Menparekraf sebut Banten miliki potensi menarik pada UMKM dan pariwisata
Pada kesempatan yang sama Hanifah Ayu Lestari, dari Squad Pre Transaction Pasar Digital (PaDi) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada sesi pemaparannya mengungkapkan bahwa PaDi UMKM adalah platform digital yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN sebagai sarana mempertemukan para pelaku UMKM dengan Badan Usaha Milik Negara selaku pihak yang memerlukan barang dan jasa.
Disamping itu ujar Ayu, selain sebagai sarana bertemunya antara penyedia barang dan jasa PaDi UMKM juga merupakan sarana memperoleh pembinaan dan pembiayaan dari sejumlah BUMN sector pembiayaan.
Baca juga: Digitalisasi UMKM disebut jadi kunci Indonesia Emas 2045
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023