Kekeringan yang melanda Kota Cilegon, Banten mulai berdampak dan dirasakan warga yang tinggal di perbukitan yang salah satunya warga Batu Payung dan Gunung Penawen, Lebak Gede, Pulomerak dan untuk memenuhi kebutuhan di suplai oleh Perumda Air Minum Cilegon Mandiri.
Direktur Perumda Air Minum Cilegon Mandiri Taufiqurrahman HS di Cilegon, Kamis mengatakan setiap harinya masing-masing wilayah disuplai sedikitnya 3.000 liter air yang dikirim menggunakan mobil tangki langsung ke titik penampungan air warga sekitar.
"Jadi memang sejak kemarau ini, sudah ada permintaan dari RT di wilayah Kelurahan Lebak Gede, itu ada di Batu Payung dan Gunung Penawen. Karena lokasinya itu ada di atas bukit, jadi setiap hari kita kirim langsung masing-masing 3.000 liter," kata Taufiq.
Baca juga: PMI Tangerang siap distribusikan air bersih untuk warga terdampak kemarau
Taufiq menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari di waktu-waktu normal, warga yang tinggal di dua wilayah perbukitan biasanya mengandalkan sumber mata air, maupun air hujan yang ditampung di bak-bak maupun kolam warga.
Warga juga memanfaatkan air dari bak penampungan yang bersumber dari jaringan pipa, mengingat wilayah Lebak Gede, khususnya permukiman yang berdekatan dengan lingkungan Cipala, sudah terdapat infrastruktur jaringan pipa yang dialirkan ke bak-bak penampungan yang dibangun pemerintah. Namun karena volume debit air nya menyusut, menjadikan air tak bisa dialirkan ke bak penampungan yang lokasinya lebih tinggi.
Untuk membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih di Lingkungan Cipala ini, Perumda Air Minum Cilegon Mandiri bahkan menanggung biaya listrik hingga Rp300 juta setiap tahunnya, untuk bisa memompa dan mengalirkan air ke bak-bak penampungan warga.
Baca juga: Percepat pelayanan air bersih, PDAM Tangerang bangun pipa distribusi
"Kalau sekarang itu sebenarnya Alhamdulillah tidak terlalu parah. Karena kan pemerintah di lingkungan Cipala itu sudah dibangun infrastruktur pipanisasi nya. Cuma karena sekarang kemarau, air itu gak bisa dialirkan ke atas (bak penampungan) jadi di titik bawah itu aja. Kemudian kan seperti di Watu Lawang dan Cupas yang ada di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol itu kan sudah dibangun sumur bor. Jadi kita fokuskan untuk yang di atas perbukitan saja," katanya.
Sementara itu, untuk jangka panjang Perumda Air Minum Cilegon Mandiri akan melakukan kerjasama pemenuhan air bersih dengan Krakatau Tirta Industri, untuk membangun infrastruktur jaringan pipa di wilayah Merak yang belum tersentuh layanan sambungan, yang ditargetkan bisa memasang sambungan pelanggan bagi 2700 rumah tangga.
Baca juga: 17.382 orang terkena ISPA, Dinkes Cilegon imbau warga pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Direktur Perumda Air Minum Cilegon Mandiri Taufiqurrahman HS di Cilegon, Kamis mengatakan setiap harinya masing-masing wilayah disuplai sedikitnya 3.000 liter air yang dikirim menggunakan mobil tangki langsung ke titik penampungan air warga sekitar.
"Jadi memang sejak kemarau ini, sudah ada permintaan dari RT di wilayah Kelurahan Lebak Gede, itu ada di Batu Payung dan Gunung Penawen. Karena lokasinya itu ada di atas bukit, jadi setiap hari kita kirim langsung masing-masing 3.000 liter," kata Taufiq.
Baca juga: PMI Tangerang siap distribusikan air bersih untuk warga terdampak kemarau
Taufiq menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari di waktu-waktu normal, warga yang tinggal di dua wilayah perbukitan biasanya mengandalkan sumber mata air, maupun air hujan yang ditampung di bak-bak maupun kolam warga.
Warga juga memanfaatkan air dari bak penampungan yang bersumber dari jaringan pipa, mengingat wilayah Lebak Gede, khususnya permukiman yang berdekatan dengan lingkungan Cipala, sudah terdapat infrastruktur jaringan pipa yang dialirkan ke bak-bak penampungan yang dibangun pemerintah. Namun karena volume debit air nya menyusut, menjadikan air tak bisa dialirkan ke bak penampungan yang lokasinya lebih tinggi.
Untuk membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih di Lingkungan Cipala ini, Perumda Air Minum Cilegon Mandiri bahkan menanggung biaya listrik hingga Rp300 juta setiap tahunnya, untuk bisa memompa dan mengalirkan air ke bak-bak penampungan warga.
Baca juga: Percepat pelayanan air bersih, PDAM Tangerang bangun pipa distribusi
"Kalau sekarang itu sebenarnya Alhamdulillah tidak terlalu parah. Karena kan pemerintah di lingkungan Cipala itu sudah dibangun infrastruktur pipanisasi nya. Cuma karena sekarang kemarau, air itu gak bisa dialirkan ke atas (bak penampungan) jadi di titik bawah itu aja. Kemudian kan seperti di Watu Lawang dan Cupas yang ada di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol itu kan sudah dibangun sumur bor. Jadi kita fokuskan untuk yang di atas perbukitan saja," katanya.
Sementara itu, untuk jangka panjang Perumda Air Minum Cilegon Mandiri akan melakukan kerjasama pemenuhan air bersih dengan Krakatau Tirta Industri, untuk membangun infrastruktur jaringan pipa di wilayah Merak yang belum tersentuh layanan sambungan, yang ditargetkan bisa memasang sambungan pelanggan bagi 2700 rumah tangga.
Baca juga: 17.382 orang terkena ISPA, Dinkes Cilegon imbau warga pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023