Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memastikan stok pangan di daerah ini relatif aman menghadapi perubahan iklim El Nino yang puncak kekeringan Agustus-September 2023.
 
"Kita menjamin persediaan pangan cukup, bahkan surplus 10 bulan ke depan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin.
 
Produksi beras Januari sampai Juni 2023 sebanyak 159.689 ton, sehingga bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.
 
Saat ini, penduduk Kabupaten Lebak 1,4 juta jiwa dengan kebutuhan konsumsi beras rata-rata 143.038 ton/tahun atau 11.920 ton/bulan, sedangkan penyerapan beras sampai Juni 2023 sebanyak 47.679 ton.
 
Dari produksi 159.689 ton itu,kata dia, memiliki cadangan beras sekitar 112.010 ton atau surplus untuk kebutuhan konsumsi selama 10 bulan ke depan.

Baca juga: Disperindag Lebak siap gelar operasi pasar antisipasi dampak El Nino
 
"Kami meyakini produksi beras terus bertambah pada Juli hingga November mendatang, karena masih banyak yang memasuki panen," katanya menjelaskan.
 
Deni mengatakan, petani hingga Juni terus melakukan percepatan tanam, karena persediaan pasokan air masih ada.
 
Bahkan, target gerakan tanam seluas 1.000 hektare terealisasi, sehingga dipastikan panen Oktober mendatang.
 
"Kami minta petani mengoptimalkan gerakan tanam menghadapi ancaman El Nino," kata Deni.
 
Ia mengatakan, pihaknya untuk menghadapi kekeringan dengan menyiagakan pompanisasi yang ada di petani sebanyak 220 unit.
 
Pompa itu nantinya dapat dimanfaatkan untuk penyedot air permukaan dari aliran sungai dan embung maupun bendungan.
 
"Kami minta petani pompa-pompa itu dilakukan pemeriksaan dan jika rusak segera dilakukan perbaikan agar musim kemarau bisa dioperasikan," katanya.

Baca juga: Tangkapan ikan sejumlah nelayan di Banten cenderung meningkat
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Ahmad mengatakan petani di sini sudah melakukan gerakan tanam padi seluas 50 hektare guna mendukung produksi pangan dan peningkatan ekonomi di daerah itu.
 
Gerakan tanam di wilayahnya sudah dilakukan, karena persediaan air dari Bendungan Cijoro masih ada.
 
Mereka petani jika tanam akhir Juli dipastikan panen awal Oktober 2023 dengan masa panen 110 hari setelah tanam.
 
Namun, petani melakukan gerakan tanam itu menggunakan benih tahan terhadap kekeringan untuk menghadapi El Nino. 
 
"Kami berharap melalui gerakan tanam dapat terhindar dari kekeringan sehingga bisa menghasilkan produksi pangan dan peningkatan ekonomi," kata Ahmad.
 
Baca juga: Antisipasi dampak El Nino, pemerintah siapkan Rp8 triliun

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023