Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten mengoptimalkan peran 498 kader Sedari Dini Kawal Ibu Hamil dan Balita (Srikandi) dalam pendampingan ibu hamil dan balita sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan balita di daerah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni dalam keterangan resminya di Tangerang, Rabu, mengungkapkan sejak dibentuk pada 2017, tercatat ada 498 kader Srikandi yang tersebar 13 wilayah di kota itu.
“Dari 39 puskesmas memiliki kader Srikandi rata-rata lima orang untuk bertugas mendampingi ibu hamil yang berisiko tinggi. Kader-kader ini sudah dibekali pengetahuan terkait kesehatan bagi ibu hamil yang berisiko tinggi,” katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang luncurkan aplikasi SRIKANDI terkait kearsipan sistem digital
Peran kader Srikandi membantu Dinas Kesehatan dalam menyasar 40.132 ibu hamil di Kota Tangerang sehingga dapat menjangkau langsung pelayanan kepada mereka secara optimal.
Dia menuturkan angka kematian ibu dan bayi di daerah itu sejak 2016 hingga 2019 mengalami penurunan hingga 40 persen. Dinas Kesehatan setempat juga bekerja sama dengan pihak kelurahan, kecamatan, Disdukcapil, serta Dinas Sosial dalam program tersebut.
“Kota Tangerang banyak warga pendatang, untuk itu kami melibatkan lintas sektor dalam menjangkau warga yang tidak memiliki dokumen kependudukan, harapannya angka kematian bisa terus berkurang di Kota Tangerang” ucapnya.
Para kader Srikandi nantinya memasukkan data ibu hamil yang berisiko ke aplikasi Emak IDEP sehingga ibu hamil dapat terdata dan termonitor.
"Ini untuk memantau perkembangan yang dilakukan pendampingan dan memberikan asupan gizi juga kepada anak - anak," pungkas Dini Anggraeni.
Baca juga: "Sekoper Semangat" media untuk ukur mandiri PHBS di lingkungan
Baca juga: Dinkes Tangerang gratiskan pemasangan alkon KB di seluruh puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni dalam keterangan resminya di Tangerang, Rabu, mengungkapkan sejak dibentuk pada 2017, tercatat ada 498 kader Srikandi yang tersebar 13 wilayah di kota itu.
“Dari 39 puskesmas memiliki kader Srikandi rata-rata lima orang untuk bertugas mendampingi ibu hamil yang berisiko tinggi. Kader-kader ini sudah dibekali pengetahuan terkait kesehatan bagi ibu hamil yang berisiko tinggi,” katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang luncurkan aplikasi SRIKANDI terkait kearsipan sistem digital
Peran kader Srikandi membantu Dinas Kesehatan dalam menyasar 40.132 ibu hamil di Kota Tangerang sehingga dapat menjangkau langsung pelayanan kepada mereka secara optimal.
Dia menuturkan angka kematian ibu dan bayi di daerah itu sejak 2016 hingga 2019 mengalami penurunan hingga 40 persen. Dinas Kesehatan setempat juga bekerja sama dengan pihak kelurahan, kecamatan, Disdukcapil, serta Dinas Sosial dalam program tersebut.
“Kota Tangerang banyak warga pendatang, untuk itu kami melibatkan lintas sektor dalam menjangkau warga yang tidak memiliki dokumen kependudukan, harapannya angka kematian bisa terus berkurang di Kota Tangerang” ucapnya.
Para kader Srikandi nantinya memasukkan data ibu hamil yang berisiko ke aplikasi Emak IDEP sehingga ibu hamil dapat terdata dan termonitor.
"Ini untuk memantau perkembangan yang dilakukan pendampingan dan memberikan asupan gizi juga kepada anak - anak," pungkas Dini Anggraeni.
Baca juga: "Sekoper Semangat" media untuk ukur mandiri PHBS di lingkungan
Baca juga: Dinkes Tangerang gratiskan pemasangan alkon KB di seluruh puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023