Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, berkomitmen untuk menstabilkan harga pangan guna meningkatkan daya beli ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kita hingga saat ini ketersediaan pangan cukup juga daya beli masyarakat relatif stabil," kata Asisten Daerah (Asda II) Sekertariat Pemerintah Kabupaten Lebak Ajis Suhendi dalam keterangan di Rangkasbitung, Banten, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Lebak terus melakukan upaya stabilisasi harga pangan di antaranya monitoring ke lapangan untuk memantau pergerakan harga bahan pokok di pasaran.
Baca juga: Nelayan tradisional pesisir selatan Kabupaten Lebak Banten kembali melaut
Baca juga: Nelayan tradisional pesisir selatan Kabupaten Lebak Banten kembali melaut
Pemantauan komoditas harga bahan pokok itu dilakukan secara rutin dan setiap hari Senin dan Kamis. Selain itu juga monitoring untuk memantau ketersediaan bahan pokok dan hasil produksi pangan lokal.
Pemerintah Kabupaten Lebak juga melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dengan memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar – pasar daerah.
Selanjutnya, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menggalakkan gerakan tanam pangan. Gerakan percepatan tanam tersebut untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.
Selain itu juga mendorong kerja sama antar daerah di sektor pangan dan melakukan intervensi melalui operasi pasar (OP) pada momen – momen tertentu.
Bahkan, selama Ramadhan 1444 H/2023 sampai menjelang Hari Raya Idul Fitri melakukan (OP) bahan pokok juga pasar murah di 28 kecamatan.
Pelaksanaan OP dan pasar murah tersebut melibatkan pihak ketiga, seperti minimarket Alfamart dan perusahaan sembako lainnya.
"Kami mengapresiasi selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2023 ketersediaan pasokan pangan melimpah dan harga di pasaran stabil, sehingga konsumsi masyarakat terpenuhi,"kata Ajis.
Ia mengatakan, pemerintah daerah juga membantu dan memfasilitasi bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk masyarakat miskin.
Penyaluran beras dari CPP tersebut melalui Perum Bulog dengan Kantor Pos Cabang Rangkasbitung sesuai petunjuk Kementerian Sosial.
Selama ini, ketersediaan bahan pokok melimpah dan tidak ditemukan ancaman kelaparan pangan.
Selain itu juga pemerintah daerah memberikan bantuan daging ayam dan telur bagi keluarga berisiko stunting atau kekerdilan anak akibat gagal tumbuh.
"Kami menjamin harga pangan relatif stabil dan terpenuhi ketersediaan pangan masyarakat," katanya menjelaskan.
Berdasarkan data harga bahan pokok di Kabupaten Lebak, Jumat (12/5) untuk beras jenis medium KW I Rp11.200/kg, beras KW II Rp10.200/kg dan beras KW III Rp9.200/kg.
Telur unggas Rp29.000/kg, gula pasir Rp14.500/kg,minyak curah Rp14.200/liter, minyak kemasan Rp18.000/liter, daging unggas Rp36.000/kg, daging sapi serta kerbau Rp140.000/kg.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan produksi beras di daerah ini pada kurun Januari-April 2023 surplus 113.987 ton atau mencukupi untuk ketersediaan pangan selama 9 bulan dengan penduduk 1,4 juta jiwa, sehingga mencukupi ketersediaan pangan hingga tahun 2024.
"Kami mengimbau petani yang sudah panen pada Mei 2023 agar melakukan gerakan percepatan tanam, terlebih curah hujan masih tinggi,"katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023