Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan kolaborasi dalam penanganan stunting harus kompak layaknya saat menangani pandemi COVID-19 yakni turun langsung ke lapangan agar penanganan-nya tepat sasaran.

"Kolaborasi dan turun langsung ke lapangan itu merupakan perintah langsung Bapak Presiden pada saat Rakornas di Sentul, Bogor dalam menangani berbagai permasalahan yang saat ini tengah dihadapi bersama seperti kemiskinan ekstrem, stunting, ketahanan pangan," kata Al Muktabar pada Bhakti Sosial Gerakan Bersama Pelayanan MKJP (Gerebek) Tahun 2023 Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Persit Candra Kirana Ke-77 di Terminal Ciboleger, Kabupaten Lebak, Rabu.

Baca juga: Pj Gubernur Banten optimistis angka stunting turun melalui kekompakan

Al Muktabar meyakini dengan kolaborasi yang baik antar semua pihak, seberat apapun tantangan yang dihadapi akan dengan mudah bisa diselesaikan. Hal itu sudah terbukti pada saat penanganan pandemi COVID-19 tahun lalu, dimana kekompakan itu diakui oleh dunia internasional.

“Buah dari kerja sama dan kolaborasi itu, kita dapat melewati masa-masa sulit pandemi COVID-19 itu dengan baik. Semuanya kompak pada saat itu. Dan saya ingin penanganan inflasi, stunting, kemiskinan ekstrim juga harus seperti itu," katanya.

Dikatakan Al Muktabar, pada akhir tahun 2022 lalu, angka stunting di Provinsi Banten terjadi penurunan. Ke depan, dengan pendekatan yang menyeluruh, pihaknya berupaya pada tahun 2024 nanti angka stunting di Provinsi Banten di bawah 14 persen seperti yang ditargetkan oleh Presiden Jokowi.

“Kita akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan berbasiskan kearifan lokal setempat,” kata Al Muktabar

Sementara itu Ketua Umum Persit Candra Kirana Rahma Dudung Abdul Rahman mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian-nya kepada masyarakat Kabupaten Lebak dalam rangka membantu warga yang sedang berada pada kondisi kesulitan dalam mengakses layanan Kesehatan.

Selain itu juga untuk meningkatkan rasa gotong royong dan saling memiliki tanggung jwab terhadap masyarakat sekitar.

“Selain Baksos, ada juga kegiatan pelayanan Kesehatan dan memberikan bantuan kepada Anak berkebutuhan khusus (ABK) dimana mereka rata-rata berada para rentang usia antara 5-15 tahun,” katanya
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023