Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Kabupaten Serang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menjalin sinergitas dalam mengantisipasi informasi hoaks terkait kondisi wilayah Pantai Anyar dan Cinangka  yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan sangat merugikan pelaku usaha di tempat wisata tersebut.

Siaran tertulis Ketua BPD PHRI Kabupaten Serang Yurlena Rachman pada Selasa (3/1) mengungkapkan bahwa atas informasi-informasi melalui media sosial (medsos) yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang terbukti pada libur Nataru 2022 kemarin sangta merugikan. 

Untuk itu pada Senin 2 Januari 2023 di hotel Kadena Kecamatan Cinangka pihaknya melakukan evaluasi untuk menyinergikan dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang.
 
”Untuk wilayah Anyar dan Cinangka kunjungan wisatawan okupansi tidak terlalu bagus, jadi kita menyampaikan kepada disporapar dan diskominfosatik karena penurunan okupansi atau pembatalan boking itu lebih banyak dari informasi yang tidak jelas,” sebut Yurlena.
 
Atas informasi yang belum jelas tersebut, sambung Yurlena, disusul lagi banyaknya berita-berita yang tidak menguntungkan untuk tempat wisata pantai Anyar dan Cinangka diberitakan kondisinya terjadi gelombang tinggi dan lain-lain. 

”Bahkan beberapa berita tersebut menggunakan data lama yang tidak relevansi lagi sehingga membuat okupensi sangat turun,” keluhnya.

Guna mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, PHRI mengajak diskusi bersama Disporapar dan Diskominfosatik untuk mengambil langkah-langkah kedepannya seperti apa. Karena jika tidak diantisipasi sangat merugikan para pelaku usaha wisata. 

”Padahal dengan ramainya pengunjung juga dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Serang, tapi momennya tidak tercapai dan semua merasa di rugikan. Jadi kita mempersiapkan langkah-langkah kedepan biar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” katanya

Yurlena bercermin pada saat menjelang libur lebaran tahun lalu pihaknya merasa terbantu dengan adanya statemen Pemerintah Kabupaten Serang dalam hal ini Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, pihak BMKG dan Badan Vulkanologi dan jajaran forkopimda  yang sebelumnya banyak wisatawan cancel kamar hotel yang sudah di boking lantaran kecemasan akibat berita hoaks.

”Statemen resmi pihak terkait itu bisa menenangkan wisatawan menikmati wisata pantai Anyar dan Cinangka, karena kalau statemen keluar dari pemerintah  mungkin kepercayaan tamu lebih tinggi untuk tidak cancel bokingan nya,” ungkapnya.

Kepala Disporapar Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan, bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke pantai Anyer dan okupansi hotel menjadi catatan pihaknya untuk mengambil langkah-langkah perbaikan kedepannya. 

Pertama Pemda Kabupaten Serang akan terus meningkatkan  koordinasi dengan PHRI, media, pelaku wisata dan lembaga pemerintah lainnya untuk  bersama-sama mengcounter informasi hoaks dengan menyajikan berita berita yang membuat kenyamanan dan keamanan berwisata di pantai Anyer. 

"Kedua menyinergikan rencana kerja dengan PHRI, sehingga akan terjalin sinkronisasi program dan kegiatan pada tahun ini. Sehingga mudah-mudahan dapat terlaksana berbagai event yang tentunya akan membuat pantai Anyer lebih ramai untuk dikunjungi. Ketiga mengagendakan pertemuan dengan pimpinan daerah, sehingga untuk dapat terus mensuport pariwisata di pantai Anyer," ujar Anas.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023