Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa mengungkapkan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 25 November 2022 merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan bagi para guru atau pendidik.

Hal itu diungkapkan Pandji usai menghadiri Puncak Peringatan HUT ke-77 PGRI dan HGN 2022 tingkat Kabupaten Serang yang di selenggarakan oleh PGRI Kabupaten Serang di Pantai Cibeurem Kecamatan Cinangka,  Rabu (30/11)

“Yang paling utama esensinya adalah peringatan HUT PGRI ke-77 dan HGN 2022 adalah penghormatan dan penghargaan kepada para guru yang telah mendidik semua orang, karena tidak ada orang sukses, tidak ada orang berhasil tanpa jasa para guru. Ini adalah penghargaan terhadap para guru,” ujarnya. 

Dikatakan Pandji, pada saat sambutan ia menyampaikan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim. 

Kemudian dijelaskan juga oleh narasumber atau motivator, Samsul Rahman bahwa guru harus berubah dari situasi dan tuntutan zaman teknologi informasi (IT), perkembangan teknologi mengharuskan guru harus berubah, berinovasi, dan berkreasi bagaimana melaksanakan proses belajar mengajar bisa lebih efektif diterima oleh anak didik. 

“Karena sumber pengetahuan sekarang anak murid itu bukan hanya dari bangku sekolah namun juga dari luar seperti media sosial, media mainstream atau dari pergaulan untuk mendapatkan ilmu,” ucapnya. 

Dengan begitu, saran Pandji, bagaimana ilmu-ilmu pengetahuan itu bisa membentuk watak, karakter anak didik menjadi anak yang kreatif, berakhlak dan bermoral, maka disitulah peran guru, karena ilmu pengetahuan yang didapat dari luar baik melalui medsos atau melalui apapun itu hanya memberikan wawasan pengetahuan tapi tidak mendidik. 

“Akan tetapi guru adalah pendidik, karena mendidik bukan hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan tapi membentuk watak dan membentuk moral yang di didik,” katanya.
 
Lebih jelasnya, kata Pandji, jika anak-anak menerima ilmu pengetahuan dari luar tanpa ada guru kemungkinan anak bisa menjadi cerdas, menjadi pintar namun tidak didukung oleh akhlak, karakter kepribadian dan moral yang baik. 

“Di situlah peran guru yang membentuk watak, karakter itu pentingnya guru bukan hanya pengajar, guru adalah pendidik, mendidik anak-anak selain harus pintar cerdas juga berwatak kepribadian yang baik,” katanya.

Disisi lain kesejahteraan guru, menurut Pandji untuk saat ini sudah relatif bagus terutama dengan adanya sertifikasi dari pusat. 

“Alhamdulillah pemerintah pusat sudah memberikan penghargaan yang semestinya kepada guru, relatif lebih bagus dibanding dengan masa-masa lalu, tapi kalau kekurangan pasti kekurangan,” tukasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan bahwa hal-hal yang berkaitan bagaimana guru harus melihat perspektif kedepan itu sudah menjadi tuntutan. Oleh karenanya guru tidak boleh berfikir hanya Best practices tapi bagaimana mereka harus berfikir next practices. 

“Seperti yang disampaikan oleh motivator, guru tidak hanya berfikir dengan kondisi saat ini tapi harus melakukan inovasi-inovasi pembelajaran-pembelajaran yang akan datang. Salah satu contoh seperti pada masa pandemi covid-19, guru mengajar di sekolah sedangkan anak-anak belajar di rumah,” ujarnya.

Puncak Peringatan HUT ke-77 PGRI dan HGN 2022 tingkat Kabupaten di awali dengan jalan santai yang di ikuti ribuan guru dengan titik star di depan hotel Jayakarta menuju Pantai Cibeureum Kecamatan Cinangka dan pembagian door prize. 

Turut hadir Ketua PGRI Kabupaten Serang, Janjusi, Ketua PGRI Banten Muhtadi dan Pimpinan Bank bjb KCK Banten Budiatmo Sudradjat dan sebagai narasumber atau Motivator dari Jakarta Samsul Rahman.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022