Jakarta (Antara News) - Kehadiran Kasih Hanggoro di Universitas Budi Luhur (UBL) telah menjadikan perguruan tinggi di wilayah Selatan Jakarta sebagai kampus modern dan IT Minded.

Dengan gaya anak muda dan terkenal dengan kalimat nyelenehnya, lulusan  Universitas Nasional San Diego itu menjadikan UBL sebagai salah satu kampus besar di Jakarta dan memiliki segudang prestasi dengan deretan penghargaan nasional hingga internasional.

Aang begitu ia akrab disapa, masuk dalam keluarga besar Yayasan Budi Luhur (YBL) pada tahun 1994. Ketika itu, Ia mendapat tugas sebagai Pembantu Ketua Bidang II (Administrasi) STMIK yang menjadi cikal bakal UBL.

Empat tahun berjalan tepatnya tahun 1998, Djaetun HS yang merupakan orang tua dari Kasih Hanggoro mengundurkan diri sebagai Ketua Yayasan Budi Luhur dan menyerahkan jabatan tersebut kepadanya dengan posisi Ketua Badan Pengurus Harian Yayasan Budi Luhur Cakti.

Aang pun kemudian melakukan pembenahan untuk mengurus YBL yang telah berdiri sejak 1979 dan menaungi beberapa bidang pendidikan seperti Taman Kanak - Kanak (TK), SD, SMP dan SMA di Jakarta termasuk UBL. 

Lalu SMP dan SMU di Klaten serta Yogyakarta. STIMIK di Pangkalpinang dan AMIK Pakarti Luhur. YBL pun menaungi Hotel Galuh Prambanan, Taman Rekreasi Tirto Nirmolo di Prambanan dan Ngawi dan unit Bisnis yang lain seperti Infotech, Infosis, Bluline, HSDR Law Firm .

Mengingat begitu besarnya tugas yang diemban, Ia pun mencoba untuk menyesuaikan kultur dari tempo dulu menjadi modern agar tidak tertinggal perkembangan zaman. Bahkan, Ia tak segan turun ke lapangan untuk memberi contoh agar masukan yang diperolehnya dapat diserap secara baik.

"Jangan hanya mendengar aspirasi tanpa melihat ke lapangan. Setiap pimpinan harus bisa membuka diri dan menerima masukan," kata pria kelahiran 18 Maret 1969 tersebut.

Maka itu, ada tiga aspek yang menjadi konsentrasinya yakni mengembalikan track UBL ke TI yang sesungguhnya lalu membawa UBL dengan visi globalisasi dan budi pekerti yang luhur.         “Bersaing dalam kualitas, baik mutu pendidikan maupun SDM dan lulusannya. Lalu UBL tetap memiliki budi pekerti yang luhur,” katanya.

Oleh karena itu, dirinya telah merancang program selama lima tahun pertama seperti perbaikan seluruh infrastruktur TI yang mencakup peningkatan pelayanan serta sarana dan prasarana. Kemudian, pengembangan aspek SDM, supaya lebih akrab satu sama lain dan saling membantu.

“Kami ingin membawa UBL ke arah IT minded yang dulu pernah kami punya. Karena itu, target kami adalah pengembangan pure TI. Jadi kami kembalikan semua investasi pada TI,” harapnya.

Alasan dirinya untuk menjadikan UBL sebagai kampus yang IT Minded karena sebelumnya telah dikenal sebagai barometer dan acuan perguruan tinggi di bidang IT. Maka itu, dalam mengembalikan klaim itu, telah disusun proyek besar dan menghasilkan SDM yang berkualitas.

Dirinya pun tak menyangka bila perubahan secara radikal tersebut ternyata mendapat dukungan dari semua pihak. Pola pendekatan dengan turun langsung ternyata mampu memberi pemahaman yang luas kepada pegawai.
 
"Menghargai seseorang meski kita pimpinan ternyata mampu memberi dampak terhadap apa yang akan kita lakukan yakni dukungan," ungkap mantan Wakil Ketua Harley Davidson Owner Group , pecinta rally dakkar dan olahraga berkuda ini.

Kedekatan Aang dengan pegawai diungkapkan oleh Linda Islami yang menjabat sebagai Kepala Humas UBL. Dirinya mengungkapkan bila Pak Aang tak membedakan dan menjaga jarak dengan siapa saja. Mulai dari Rektor hingga mahasiswa, diterimanya dengan senang hati dan mendengar semua masukan.

"Mahasiswa sangat mudah ketemu Pak Aang. Jadi, gagasan mahasiswa selalu di ketahuinya langsung. Seperti gagasan larangan sepeda motor setiap tanggal 5 Juni pada peringatan Hari Lingkungan Hidup," paparnya.

Ia pun memiliki konsep yang cukup menarik dalam menjalani hidup agar orang lain ikut senang yakni penerapan pengajaran 3A (Asah, Asuh dan Asih).

Lewat Asah, UBL ingin mengasah intelektual para mahasiswa setajam mungkin. Asuh berarti memandang mahasiswa sebagai anak asuh. Kemudian, lewat asih UBL mencoba menanamkan belas kasih di kalangan mahasiswanya. Sehingga lewat kombinasi itu, BL akan melahirkan manusia cerdas berbudi luhur.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015