MUI Kabupaten Lebak minta elit politik cegah politik identitas

 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta elit politik dapat mencegah politik identitas karena bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. 

 

"Kita berharap para elit politik jangan sampai membawa-bawa politik identitas menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2024," kata Sekertaris MUI Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori di Lebak, Senin. 

Baca juga: Pemkab Lebak dorong pemuda berwirausaha untuk ciptakan lapangan pekerjaan

 

Politik identitas itu harus bisa dicegah dan dihindari oleh para elit politik,karena berpotensi menimbulkan perpecahan persatuan dan kesatuan. 

 

Saat ini, masyarakat Indonesia mulai Sabang sampai Merauke kondusif juga penuh kedamaian serta menjaga persatuan dan kesatuan. 

 

Masyarakat Indonesia yang memiliki keanekaragaman perbedaan suku, agama, rasa, budaya, sosial dan bahasa, namun hingga kini tetap bersatu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). 

 

Karena itu, para elit politik sebagai calon pemimpin pada Pemilu 2024 harus cerdas menyampaikan program -program misi dan visi dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.

 

"Kita mengingatkan para elit politik agar mencegah politik identitas agar Indonesia menjadi negara kuat," katanya menjelaskan. 

 

Menurut dia, masyarakat seperti biasa sebagai pemilih hak suara untuk menentukan pemimpin itu mendukung pesta demokrasi lima tahunan yang jujur dan adil (jurdil). 

 

Apalagi, masyarakat sekarang ini lebih cerdas berpolitik untuk menentukan pilihan figur pemimpin, selain misi visi jelas juga rekam jejak hingga intelektual dan kepandaian, karena menentukan lima tahun ke depan. 

 

"Kami minta masyarakat dalam menggunakan hak politiknya sesuai hati nurani dan tidak terbawa politik identitas," katanya menjelaskan. 

 

Ia mengatakan, pemerintah harus melakukan pembinaan dan pendampingan secara optimal terhadap para elit politik agar mencintai NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45.

 

Mereka para elit politik itu tidak terjebak dengan politik identitas yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.

 

"Kita berharap para elit politik dalam Pemilu 2024 dapat menjungjung demokrasi dan yang kalah legowo dengan menerima kekalahannya," katanya.