Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf Brigjen Tatang Subarna mengatakan TNI mendukung penanganan stunting atau kekerdilan akibat gagal tumbuh di Provinsi Banten melalui kegiatan program TNI Manunggal Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan.
 
"Kita berkomitmen menangani stunting untuk menyelamatkan generasi bangsa," kata Brigjen TNI Tatang Subarna di Lebak, Kamis.

Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak keluarkan peringatan dini siaga bencana alam
 
Penanganan stunting di Banten tentu harus melibatkan semua pihak dan tidak bisa hanya mengandalkan kepada pemerintah saja.
 
Program TNI Manunggal Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan sangat mendukung penanganan stunting di Provinsi Banten berjalan dengan baik.
 
TNI bekerja sama seluruh stakeholder, termasuk di Kabupaten Lebak untuk penanganan stunting.
 
"Kita akan mencoba beberapa strategi sedang dikembangkan untuk mengeliminasi jumlah stunting di Banten," katanya menjelaskan.
 
Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pihaknya mengapresiasi program
TNI Manunggal Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan untuk penanganan stunting cukup membantu pemerintah daerah.
 
Selama ini, penanganan yang dilakukan TNI Manunggal KB dan Kesehatan dengan memberikan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil juga memberikan kontrasepsi akseptor secara gratis sehingga dapat mewujudkan keluarga berkualitas.
 
"Jika keluarga berkualitas itu terwujud maka dipastikan kasus prevalensi stunting terbebas atau minimal bisa menguranginya," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten Dadi Ahmad Roswandi mengaku pihaknya sudah bekerja sama dengan TNI melalui sejumlah program di antaranya pelayanan kontrasepsi sejuta bakseptor KB.
 
Dan, kegiatan itu masih berjalan di tingkat Kodim dan hari ini puncaknya di Alun alun Rangkasbitung.
 
"Jadi, pelayanan ini diarahkan kepada metoda kontrasepsi jangka panjang, sehingga dapat melahirkan generasi bangsa yang unggul dan berkualitas," katanya.
BKKBN Banten mencatat sekitar 1,3 juta keluarga di wilayahnya berisiko stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia(SSGI) tahun 2022.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022