PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) bersama para mitra dan pemangku kepentingan, Selasa (30/08), meresmikan Kawasan Edu-ekowisata Lembur Mangrove Patikang Lestari yang ada di Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang dibangun di atas area seluas 9.500 m².

Peresmian Kawasan Edu-ekowisata Lembur Mangrove Patikang yang dibangun sebagai bentuk dukungan perusahaan, diawali dengan malakukan penanaman mangrove jenis rhizopora untuk mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia dan komitmen terhadap Environmental, Social and Governance (ESG). 

Kawasan Mangrove ini merupakan program tanggung jawab dari perusahaan Chandra Asri, yang ditujukan untuk kegiatan sosial dan lingkungan sebagai usaha merawat dan melestarikan bumi, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Ke-13 mengenai perubahan iklim.

Dibangunnya Kawasan Edu - ekowisata Mangrove Patikang Lestari tak lepas dari kolaborasi antara CAP dengan mitra POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Putri Gundul Kampung Patikang, Pemerintah Desa Citeureup, Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang & Provinsi Banten, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang & Provinsi Banten, serta Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten.

Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Edi Rivai dalam sambutannya menjelaskan, Pembangunan Kawasan Edu-ekowisata Mangrove Patikang ini sebagai kontribusi perusahaan dalam upaya pelestarian daerah pesisir  sekaligus untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan nya, Chandra Asri telah berkontribusi menyelesaikan pembangunan kawasan di tahap pertama yang memfokuskan perbaikan trek sepanjang 29 meter pada tahun 2021 dan 150 meter pada 2022 ini, selain juga pembangunan saung edukasi dengan memanfaatkan limbah non B3 kayu palet.

Untuk mematangkan kawasan Edu-ekowisata ini, Perusahaan juga telah berkolaborasi dengan IKAMAT (Inspirasi Keluarga Kesemat), sebuah yayasan alumnus Ilmu Kelautan UNDIP, untuk meneliti kondisi vegetasi mangrove, jenis herpetofauna, dan keanekaragaman mamalia serta aves di kawasan sekitar. Untuk menentukan area khusus konservasi dan pengembangan agar dapat menentukan intervensi yang diperlukan untuk menjaga ekologi kawasan mangrove. Dimana untuk perluasannya, penanaman mangrove rencananya akan kembali dilaksanakan pada 2022 ini.

"Kami bekerjasama dengan Inspirasi Keluarga Kesemat (IKAMAT),  untuk melakukan penelitian. Jadi kita punya base line apa yang ada di sini, dan akan dikembangkan kemana. Untuk sekarang ini yang kita lakukan bagaimana membangun trek jalan menggunakan limbah non B3 yaitu palet pabrik, daripada terbuang kita manfaatkan untuk membangun jalan di kawasan Mangrove Patikang ini. Nah tentu trek yang telah kita buat ini bisa memberikan dampak ekonomi bagi kawasan yang berada di pesisir Pandeglang ini," kata Edi Rivai.

Dari segi dampak ekonomi, terbentuknya Kawasan Edu - ekowisata Mangrove Kampung Patikang yang menjadi wilayah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, diharapkan menjadi destinasi wisata baru yang dikelola oleh komunitas sekaligus memelihara kelestarian mangrove sebagai daya tarik utamanya, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah penyangga.

"Dengan terbentuknya wisata mangrove ini, kita harapkan kampung mangrove ini menjadi destinasi wisata. Kita mulai dari sekarang mungkin akses nya harus diperbaiki sehingga pengunjung bisa nyaman. Yang saya pesan kan, adalah merawatnya agar nanti sampah nya dikelola agar pengunjung nyaman. Mudah-mudahan mangrove patikang ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat," kata Edi.

Terkait hal ini, Sekda Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat mewakili pemerintah Kabupaten Pandeglang meminta Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, untuk bisa mendorong Kawasan Edu-ekowisata Mangrove Patikang, menjadi kawasan industri wisata.

"Kami mewakili pemerintah Kabupaten Pandeglang, mengucapkan terimakasih kepada Chandra Asri yang sudah mempunyai kepedulian terhadap masyarakat Patikang. Kami perintahkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang agar kawasan Mangrove Patikang ini bisa didorong menjadi kawasan destinasi wisata, untuk didorong agar bisa menjadi kawasan industri wisata," kata Taufik.
Pimpinan Chandra Asri bersama Mitra dan Pemangku kepentingan Pemerintah Pandegelang meresmikan Kawasan Edu-Ekowisata Lembur Mangrove Patikang Lestari. (Istimewa)

Sementara itu Ketua Pokdarwis Deden Sudiana selaku pihak pengelola yang menyampaikan apresiasi nya terhadap Chandra Asri, berharap kedepan Mangrove Patikang Lestari bisa lebih berkembang. Terlebih saat ini, banyak masyarakat sudah bisa mengembangkan tanaman mangrove, dan mengolah tanaman mangrove menjadi makanan seperti sirup, dodol serta makanan lainnya yang bisa menambah perekonomian masyarakat sekitar.

"Kami sangat-sangat berterimakasih karena CAP sudah mensupport kami, selaku masyarakat. Alhamdulillah sekarang warga sudah bisa mengembangkan tanaman mangrove dan mengolahnya menjadi makanan olahan yang bisa membantu perekonomian keluarga nya," kata Deden.

Terkait hal ini, Perusahaan juga akan memberikan pelatihan bagi komunitas lokal, tentang pengelolaan kawasan wisata, pengolahan produk mangrove serta pendampingan pemasaran dan pengembangan kawasan wisata melalui kolaborasi sinergis dan berkelanjutan dengan Dinas Pariwisata Provinsi Banten. 

Dan untuk mendukung wisata di lokasi ini, CAP juga menyerahkan bantuan Canoe wisata hasil kerja sama dengan pelanggan Chandra Asri yang diserahkan pada 2 Desember 2021 lalu, diperuntukkan sebagai fasilitas untuk berkeliling di area Kawasan Edu ekowisata Mangrove Patikang dan untuk menggaet wisatawan. 
 

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022