Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengembangkan budi daya tanaman sorgum seluas 21 hektare untuk memenuhi ketersediaan pangan lokal.
 
"Kita berharap dengan mengembangkan tanaman sorgum dapat memenuhi kebutuhan pangan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Kamis.

Baca juga: Dua pengurus Koperasi Bangkit ditetapkan sebagai tersangka korupsi LPDB
 
Pengembangan tanaman sorgum itu sebagai alternatif untuk memenuhi ketersediaan pangan menyusul harga gandum di dunia terjadi kenaikan.
 
Kemungkinan besar harga mie di pasaran melonjak, karena bahan bakunya gandum.
 
Pemerintah daerah kini mengembangkan tanaman sorgum bersama kelompok tani di Kecamatan Cileles seluas 21 hektare.
 
Sebab, tanaman sorgum bisa menjadi makanan pokok dan mengganti nasi maupun gandum.
 
"Jika krisis pangan dunia tentu tanaman sorgum bisa menjadi alternatif makanan pokok," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak bisa menjadi daerah swasembada pangan sorgum karena didukung lahan luas.
 
Selain itu juga tanaman sorgum sangat cocok dikembangkan di daerah ini, sehingga petani akan mendapatkan pembinaan dan pengembangan teknologi oleh petugas penyuluh lapang.
 
Tanaman sorgum bentuk pohonnya menyerupai jagung dengan biji berbentuk bulat kecil.
 
Dan, sorgum menempati pangan urutan kelima dunia setelah gandum, beras, jagung, dan barley.
 
Bahkan, sorgum jauh lebih unggul nilai gizinya, karena memiliki kandungan protein, kalsium, zat besi, fosfor, da vitamin B1 yang lebih tinggi dibanding beras.
 
Sorgum juga sangat baik dikonsumsi penyandang diabetes, karena kandungan gulanya yang rendah.
 
'Kami meyakini Lebak bisa menjadi penghasil tanaman sorgum dan bisa memenuhi ketersediaan pangan di Banten," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022