Serang (AntaraBanten) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengajak masyarakatnya meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran bahwa bencana alam tidak bisa diprediksi kapan dan di mana akan terjadi.

"Bencana tidak bisa diprediksi kedatangannya. Untuk itu, saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk sadar potensi bencana," kata Rano Karno, saat menutup kegiatan Aplikasi Penanggulangan Bencana Alam Tsunami Tahun 2014, di Labuan, Pandeglang, Kamis.

Rano mengatakan, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.

Pemerintah Provinsi Banten mempersiapkan segala kemungkinan, karena penanggulangan bencana merupakan sebuah kebutuhan bersama. 

Ia mengatakan, bencana alam tidak bisa diprediksi kapan dan dimana terjadinya.

Semangat untuk berlatih menghadapi bencana (drill) atau siaga bencana, akan sangat menentukan langkah dan tindakan saat tanggap darurat ditetapkan.

"Pelatihan bencana ini pula merupakan upaya penanaman kesadaran masyarakat terhadap bencana," katanya.

Menurutnya, Provinsi Banten merupakan wilayah yang rawan bencana. Wilayah perairan Selat Sunda, baik yang berada di wilayah Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, dan Kota Cilegon, memiliki potensi besar terjadinya bencana tsunami.

Sehingga, kata Rano, kegiatan latihan penanggulangan bencana merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh masyarakatdi pesisir pantai untuk membiasakan diri bagaimana cara menyelamatkan diri, atau menolong sesama pada saat bencana datang.

"Jika kita terbiasa dengan latihan penanggulangan bencana, kita akan tetap waspada dan tangguh menghadapinya," katanya.

Kapala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Ino S Rawita mengatakan, kegiatan simulasi  Aplikasi Penanggulangan Bencana Alam Tsunami Tahun 2014 (Tsunami drill) diprakarsai Kodam III/Siliwangi dan dilaksanan bersama-sama antara Kodam III/Siliwangi dengan Pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten.

Kegiatan tersebut melibatkan 2.000 orang dari  unsur TNI, relawan, dan masyarakat sekitar Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.

"Kegiatan ini bagian dari upaya melatih, membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam," kata Ino.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014