Desa Wisata Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang menjadi salah satu dari dua desa binaan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti Jakarta dengan  menargetkan menjadi Desa Wisata Cikolelet Mandiri. 

“Target kami, mudah-mudahan seperti mimpinya Desa Wisata Cikolelet menjadi Desa Wisata Mandiri. Insya Allah perlahan,” ujar Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta Fetty Asmaniati melalui keterangan tertulisnya yang disiarkan Diskominfosatik Kabupaten Serang, Kamis.

Tahun 2021 lalu Desa Cikolelet  masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik se Indonesia dalam Lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dengan kategori Desa Wisata Rintisan.

Sedangkan untuk menjadi Desa Wisata Mandiri masih perlu  melewati beberapa tahapan, yakni desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, desa wisata maju, dan desa wisata mandiri. Mandiri lebih jelasnya sudah tidak lagi ketergantungan dari pemerintah daerah (pemda).

Oleh karena itu, Fetty Asmaniati mengatakan untuk menjadikan Cikolelet menjadi Desa Wisata Mandiri pihaknya akan lebih luas lagi mempromosikan Desa Cikolelet yang menjadi desa binaan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. 

“Mudah-mudahan dengan adanya informasi yang lebih luas ke masyarakat bisa meningkatkan kunjungan ke Desa Wisata Cikolelet, dan kami juga sangat bersyukur dan terima kasih hasil binaan kami kemarin masuk 50 desa rintisan seluruh Indonesia,” katanya.

Fetty Asmaniati juga mengatakan, pembinaan yang dilakukan terhadap Desa Wisata Cikolelet sudah dilakukan sejak tahun 2019 yang sebelumnya juga dilakukan penandatanganan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU). Namun, upaya itu belum mencukupi, untuk itu pihaknya pun melakukan kerjasama dengan Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang  pada Rabu, 25 Mei 2022 di Aula Disparpora.

“Kami juga akan membina desa-desa lain yang ada di Kabupaten Serang atas permintaan dari Disporapar. Karena tujuannya kami satu Kabupaten Serang semakin dikenal, ini semua hanya untuk NKRI,” tegas Fetty. 

Fetty menyebutkan, upaya yang dilakukan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dengan membina desa menjadi desa wisata sudah seharusnya dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa karena pendidikan harus melakukan tridarma. Karena tridarma tidak hanya belajar saja, tapi juga harus melakukan penelitian, harus mengabdikan ilmu kepada masyarakat.

“Ini bentuk yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan, tidak hanya dosen mahasiswa juga mengabdikan ilmu yang sudah dipelajari kepada masyarakat,” tutur Fetty. 

Sementara Kepala Disparpora Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan, Desa Cikolelet saat ini masih desa wisata rintisan. Diharapkan kedepan ada perkembangan menjadi desa wisata mandiri dan juga bisa menularkan ke desa-desa sekitarnya. 

Dengan adanya binaan dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti juga bisa mengembangkan desa-desa lain yang ada di sekitar Desa Cikolelet yang berdampak kepada perekonomian masyarakat terangkat.

“Kita juga terus melakukan pembinaan, pemantauan karena yang paling susah melakukan pemberdayaan masyarakat bagaimana bisa seperti di Desa Cikolelet, tapi kalau Disporapar sendiri sulit perlu adanya kerjasama stakeholder terkait lainnya,” ujar Anas.





 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022