Serang (AntaraBanten) - Dinas Kelautan dan Perikanan Banten terus berupaya meningkatkan produksi ikan air tawar sehingga memenuhi ketersediaan pangan serta mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat.

"Hingga kini kami belum dapat memenuhi kebutuhan ikan tawar seperti mas, lele, mujaer dan gurame masih dipasok dari peternak Jawa Barat," kata Erwin Suryana, petugas Humas DKP Provinsi Banten, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya optimistis ke depan kebutuhan ikan tawar bisa didatangkan dari peternak Provinsi Banten sebab potensi pengembangan budi daya ikan tawar sangat memungkinkan dikembangkan di Kabupaten Lebak, Serang, Pandeglang, Kota Serang, dan Kabupaten Tangerang.

Karena itu, pihaknya akan meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) peternak pembudi daya ikan tawar.

Peningkatan SDM itu melalui pelatihan-pelatihan, seperti  teknik budidaya ikan tawar, kewirausahaan, manajemen usaha dan pemasaran.

Saat ini, para pembudi daya ikan tawar di Provinsi Banten sebagian besar dikelola secara tradisional sehingga berdampak terhadap produksi.

"Kami yakin melalui SDM pembudi daya itu bisa mendongkrak produksi ikan tawar di Provinsi Banten," ujarnya.

Ia menjelaskan, jumlah pembudidaya ikan tawar di Provinsi Banten 2014 tercatat 26.908 jiwa.

Mereka mengembangkan budidaya ikan tawar pada kolam, tambak, keramba, jaring apung dan sawah. Sedangkan, produksi ikan tawar masih relatif kecil dan belum memenuhi kebutuhan masyarakat Banten.

"Kami berharap melalui pelatihan dan perluasan lahan intensifikasi dapat mendorong peningkatan produksi ikan tawar," katanya.

Kepala Bidang Produksi DKP Kabupaten Lebak Dadang Lesmana mengatakan pihaknya mengembangkan budi daya ikan air tawar guna mencapai swasembada komoditas itu dan meningkatkan ketahanan pangan.

Pemerintah daerah kini mengoptimalkan pembinaan kepada kelompok-kelompok pembudi daya ikan air tawar guna meningkatkan produksi dan produktivitas.

Saat ini, jumlah kelompok pembudidaya ikan air tawar tercatat 219 kelompok dan sebanyak 345 unit pembenihan rakyat (UPR) yang tersebar di 28 kecamatan.

Mereka membudidayakan ikan air tawar diantaranya ikan mas, nila, gurame dan lele.

"Kami menargetkan ke depan Lebak menjadi sentra swasembada ikan air tawar dan tidak mendatangkan lagi ikan air tawar dari luar daerah," katanya.

Ia menyebutkan produksi ikan air tawar di Lebak mencapai 3.416,73 ton, di antaranya ikan dari kolam sebanyak 2.145,79 ton, sawah 1.089,10 ton, keramba 58,93 ton, kolam air deras 72,09 ton, jaring apung 44,64 ton dan tambak 98.15 ton.

"Saya berharap kelompok budidaya ikan air tawar itu dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan juga memenuhi ketahanan pangan," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014