Serang (AntaraBanten) - Kementerian Agama Provinsi Banten menerjunkan ribuan dai guna mencegah aliran sesat berkembang di lingkungan masyarakat di Provinsi ini.

"Kita melibatkan para dai untuk mencegah aliran sesat itu," kata Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten, Encep Safrudin Muhyi di Serang, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya hingga kini mewaspadai aliran sesat pascaditemukan aliran Islam Sejati beberapa tahun lalu di Kabupaten Lebak.

Sebab tidak tertutup kemungkinan aliran sesat bisa berkembang di masyarakat.

Apalagi, Provinsi Banten berbatasan langsung dengan Sukabumi, Bogor, DKI Jakarta.

Selain itu juga Provinsi Banten masih banyak desa-desa terpencil sehingga berpeluang dijadikan basis aliran sesat.

Karena itu, pihaknya melibatkan ribuan dai untuk memberikan pencerahan rohani melalui sosialisasi, penyuluhan, pengajian, khotib Jumat maupun momentum-momentum hari raya Islam.

Sebab aliran sesat itu, selain merusak akidah juga dapat meresahkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami berharap tidak ada masyarakat terpengaruh aliran sesat itu," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya akan melakukan pembinaan jika ditemukan aliran sesat agar mereka kembali ke akidah yang benar.

Sebagian besar masyarakat yang berpotensi terpengaruh aliran sesat akibat rendahnya pengetahuan agama Islam juga pendidikan umum serta himpitan kemiskinan.

Ia mencontohkan, aliran sesat Ahmadiyah itu para jamaahnya mendapatkan gaji dari pengurus pusat sehingga masyarakat miskin begitu mudah untuk mengikuti ajakan mereka.

"Kami beberapa anggota jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, dibina dan diberikan pekerjaan agar mereka tidak kembali lagi menjadi anggota aliran sesat itu," kata Encep.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Syatibi Hambali mengatakan sejauh ini di wilayah Kabupaten Lebak tidak lagi ditemukan ajaran sesat yang berkembang di kalangan masyarakat.

Pembinaan keagamaan melalui dai di tingkat desa dan kecamatan terus dilakukan bersama masyarakat untuk mengantisipasi ajaran sesat.

Pemerintah daerah juga mengoptimalkan pembinaan kepada lembaga pendidikan maupun pondok pesantren.

Oleh karena itu, kata dia, jika masyarakat menemukan adanya aliran sesat, sebaiknya tidak melakukan kekerasan yang sifatnya anarkis.

Kekerasan bukan jalan yang terbaik, bahkan bisa merugikan masyarakat.

"Kami berharap masyarakat melapor pada aparat pemerintah dan penegak hukum jika ditemukan aliran sesat," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014