Pandeglang (AntaraBanten) - Calon anggota legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat Evi Shopia menyatakan ingin menghilangkan pekerja anak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

"Kalau lihat di pasar-pasar tradisional masih banyak anak di bawah umur berjualan kantong plastik dan 'kuli' membawakan belanjaan. Saya ingin itu tidak ada lagi," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Senin.

Caleg untuk DPRD Kabupaten Pandeglang dari daerah pemilihan I itu, menyatakan ke depan ingin agar anak-anak tersebut tidak lagi bekerja, dan bisa bersekolah seperti anak lainnya.

"Saya pernah bertanya pada beberapa anak, 'kenapa tidak bersekolah' dan jawabannya 'karena tidak ada biaya'," kata caleg dari Partai Hanura nomor urut 1 tersebut.

Sebenarnya, kata dia, pemerintah telah menyalurkan berbagai bantuan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka bisa tetap bersekolah, yakni bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan siswa miskin (BSM).

"Dengan adanya bantuan tersebut, sebenarnya anak dari keluarga miskin pun bisa tetap bersekolah dan orang tuanya tidak perlu memikirkan biaya karena ditanggung sudah ada bantuan tersebut," katanya.

Tapi kenyataannya, kata dia, masih cukup banyak anak yang tidak bersekolah, dan ini tentunya harus menjadi bahan pemekiran semua pihak, terutama pemerintah kabupaten dan DPRD Pandeglang.

"Tentunya ada 'benang merah' yang harus ditelurusi kenapa itu terjadi. Bisa saja kurang sosialisasi atau mungkin memang orang tua anak itu tidak menyekolahkan anaknya dan memiliki menyuruhkan bekerja," katanya.

Jika terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Pandeglang, kata dia, akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut, di antaranya Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos).

"Disnakertransos kan ada program untuk merekrut anak-anak tersebut karena merupakan masalah sosial, sedangkan Disdik dapat mengupayakan agar mereka dapat bantuan sehingga bisa bersekolah," katanya.

Jika masalahnya pada orang tua yang tak mau menyekolahkan, maka perlu juga diberi pengarahan agar anaknya di sekolahkan.

"Saya kira yang penting ada koordinasi semua pihak terkait berbagai masalah dapat ditangani, termasuk pekerja anak itu," katanya.

Evi Shopia menyatakan di Kabupaten Pandeglang masih banyak lahan tidur dan kondisinya menjadi kebun ilalang.

"Kalau dari informasi mencapai 40 ribu hekatere, memang masuk akan karena di beberapa kecamatan yang menjadi daerah pemilihan saya cukup banyak," katanya.

Ia mencontohkan di Kecamatan Koroncong banyak kebun yang dibiarkan, padahal kalau dikelola bisa mendatangkan penghasilan untuk membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Saya sering turun ke lapangan untuk sosialisasi dan sepanjang perjalanan banyak melihat lahan tidur, padahal kalau dari kondisi lahannya cukup subur, hanya pemiliknya tidak mau mengolah saja, " katanya.

Sebagai contoh, kata dia, tidak jauh dari lokasi lahan tidur itu ada hamparan yang dikelola kelompok tana mengembangkan tanaman kacang tanah dan hasilnya cukup bagus.

Bahkan, kata dia, anggota kelompok tani tersebut bisa mengandalkan pengahasilan dari menjual kacang tanah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Untuk itu, ia menyatakan akan mendorong pemerintah Kabupaten Pandeglang agar masyarakat mau mengelola lahan tidur tersebut, jika dipercaya menjadi anggota DPRD Pandeglang.

Evi menyatakan optimistis bisa terpilih menjadi salah seorang anggota DPRD Pandeglang dari daerah pemilihan I, jika melihat dukungan masyarakat ketika pertemuan dengan dirinya.

"Kalau dukungan cukup banyak, jadi mudah-mudahan saja bisa terpilih sehingga saya bisa melaksanakan program yang disusun, diantaranya masalah pekerja anak dan pengelolaan lahan tidur," katanya.

Mengenai sistem kampanye yang dilakukan, ia menyatakan lebih memiliki untuk bertemu langsung dengan masyarakat ataupun menghadiri pertemuan pada majelis ta'lim.

Ia juga menyatakan, karena banyaknya caleg maka lebih mengutamakan sosialisasi partai dan nomor urut, daripada nama.

"Kalau kita sosialisasikan nama taku kebingungan apalagi masih banyak warga buta huruf, jadi saya banyak menyampaikan agar warga memilih parta dan nomor urutnya," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014