Serang (AntaraBanten) - Ketua Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten Adde Rosi Khoerunnisa mengatakan perempuan calon anggota legislatif harus pandai berkomunikasi dengan masyarakat, pemerintah dan juga dengan rekan-rekan sesama pekerja.
Kurangnya kemampuan berkomunikasi para perempuan calon legislatif akan mengakibatkan tidak sinkronnya apa yang disampaikan oleh masyarakat atau pemerintah, dengan apa yang dibahas nantinya di parlemen, kata Adde Rosi di Serang, Jumat.
"Apa pesan yang disampaikan masyarakat harus mampu diaktualisasikan dalam setiap rapat baik rapat komisi maupun rapat-rapat lainnya," kata Adde Rosi yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Serang.
Ia mengatakan para calon legislatif perempuan harus bisa menguasai medan, menguasai permasalahan dan menguasai diri sendiri, dan juga harus mendapat support dari keluarga.
"Keluarga terutama suami itu sangat penting diperhatikan, karena tanpa izinnya sang istri tidak bisa leluasa beraktivitas di luar rumah, apalagi menjadi anggota DPR yang akan banyak menyita waktu," katanya.
Membekali Caleg perempuan pandai berkomunikasi, Adde Rossi yang pada Pemilu 2014 ini kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Banten mengatakan wadah seperti Kaukus perempuan cocok sebagai tempat berbagi pengalaman.
"Meskipun anggota di Kaukus itu lintas partai, tapi sesama perempuan tentu bisa saling komunikasi terlebih dahulu, sebelum disampaikan dalam sidang nantinya," kata Adde Rosi yang juga Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten.
Ia menilai kaukus perempuan sebuah wadah yang efektif bagi perempuan untuk memperjuangkan permasalahan perempuan termasuk anak-anak di parlemen.
Menyinggung tentang seberapa efektifnya peranan perempuan di parlemen, Adde Rosi mengatakan, perempuan mempunyai sifat sensivitas yang tinggi dalam melihat masalah-masalah sosial dibandingkan dengan laki-laki, seperti melihat anak terlantar di jalanan, sehingga jika berada di parlemen sebainya ditempatkan di komisi yang berkaitan dengan masalah sosial.
"Artinya peranan perempuan akan terlihat efektifnya bila ditempatkan di Komisi yang berhubungan dengan masalah sosial, masalah kesehatan, pendidikan dan masalah lingkungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014