Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten menargetkan pada 2022 seluruh sekolah tingkat SD dan SMP ramah anak guna melindungi siswa dari kekerasan fisik, psikis dan seksual.
"Kami berharap sekolah ramah anak itu benar-benar siswa belajar terfokus dan aman," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi di Lebak, Jumat.
Baca juga: BPBD Lebak: Satu rumah roboh akibat gempa Banten
Baca juga: BPBD Lebak: Satu rumah roboh akibat gempa Banten
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk mewujudkan sekolah ramah anak ditargetkan tahun 2022 ini, namun dilaksanakan secara bertahap.
Sebab, pertama untuk merealisasikan sekolah ramah anak para tenaga pendidik atau guru wajib mengikuti pelatihan dan kompetensi tentang sekolah ramah anak.
Pelatihan itu, kata dia, untuk meningkatkan sumber daya manusia ( SDM) tenaga pendidik sehingga mampu melindungi anak-anak juga mereka mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) merasa nyaman dan aman.
Selain itu, pemerintah daerah akan membangun fasilitas sarana dan prasarana anak di lingkungan sekolah.
Apabila, sarana dan prasarana itu terpenuhi anak-anak merasa senang menerima pembelajaran di sekolah setempat dan tidak banyak bermain.
"Kami minta sekolah itu dijadikan rumah kedua bagi siswa," kata Wawan.
Menurut dia, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) setempat untuk menyosialisasikan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi.
Selama ini , masyarakat setempat masih tabu tentang seks.
Karena itu, kegiatan sosialisasi pendidikan seks diharapkan siswa mengetahui dampak buruknya korban seksual maupun pernikahan dini.
"Kami mengapresiasi tahun 2021 tidak ditemukan siswa sekolah menjadi korban kekerasan fisik maupun kekerasan seksual," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022