Pengamat Ekonomi Sekolah Tinggi  Ilmu Ekonomi (STIE) Latansa Mashiro Rangkasbitung Banten Encep Haerudin menyatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan direksi di sejumlah perusahaan plat merah dinilai langkah tepat untuk membenahi manajemen perusahaan tersebut.

"Ini keberanian Menteri BUMN patut diapresiasi untuk perbaikan perusahaan kearah yang lebih baik," kata Dosen Ekonomi Pembangunan saat dihubungi di Lebak, Selasa. 

Pembenahan perusahaan yang tidak menguntungkan perlu dilakukan, karena  di antaranya terdapat BUMN berjalan ditempat hingga merugi dan membebani APBN. 

Kebijakan Menteri BUMN tidak main- main untuk melakukan pembenahan perusahaan negara tersebut, bahkan belum lama ini melakukan penggabungan enam perusahaan BUMN Pangan menjadi tiga perusahaan.

Di penghujung tahun 2021, kata dia, sepak terjang Erick Thohir
melakukan perombakan di  tujuh direksi perusahaan plat merah itu. 

Pergerakan kemajuan di tujuh perusahaan itu di antaranya
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Timah (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Aneka Tambang Tbk dan PT Pupuk Indonesia (Persero) sangat lamban dan dikhawatirkan merugi. 

Dengan demikian, kata dia, langkah tepat Menteri BUMN melakukan perombakan agar pengelolaan manajemen perusahaan lebih profesional sehingga dapat membawa keuntungan dan kemajuan. 

Pejabat yang menduduki jabatan  baru tersebut juga memiliki kredibilitas, rekam jejak yang baik juga mumpuni sumber daya manusia (SDM) pada bidangnya masing-masing. 

"Saya kira perombakan perusahaan plat merah itu bagian dari pembenahan untuk perbaikan demi kemajuan perusahaan," kata Encep

Menurut dia, dengan adanya penggantian direksi BUMN itu tentu kedepanya ini harus lebih baik.

Dan, percayakan pada menteri  pengelola BUMN itu dan mudah-mudahan pergantian ini tidak di khotomi politik. 

Artinya, ujar dia, penggantian direksi itu betul-betul  obyektif. 

Di harapkan kinerja pemangku jabatan itu bisa dilihat tiga bulan kedepan. 

"Apabila hal ini ada kemajuan berarti direksi yang lama tidak bisa memanage, namun jika tetap saja juga tidak ada perubahan maka di sini ada " something wrong " atau sesuatu kesalahan di kementerian itu," katanya.





 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022