Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa berharap pada momen peringatan Hari Guru Nasional (HGN) para guru bisa lebih meningkatkan kuantiti maupun kualitas lulusan.

“Harapan saya tentunya pengabdian yang luar biasa selama 76 tahun ini akan bisa lebih di tingkatkan lagi khususnya kepada kuantiti, dan kualitas lulusan,” ujar Pandji kepada wartawan usai memberikan sambutan pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-76 tingkat Kabupaten Serang di Anyer, Kamis (25/11/202).

Karenanya, kata Pandji, keberhasilan seorang pendidik atau seorang guru diukur sampai sejauh mana kualitas lulusan maupun kuantitasnya yang dididiknya itu. 

“Kualitasnya bagus tapi jumlahnya sedikit boleh dikatakan kita belum berhasil, tapi kuantitinya banyak tapi kualitasnya rendah juga itu kurang bagus,” katanya.

Untuk itu Pandji mendorong para guru untuk lebih meningkatkan kinerjanya, untuk meningkatkan pengabdiannya bagi negara dan bangsa. 

“Karena para pejabat pemerintah, tokoh-tokoh bidang ekonomi,  politik, pengusaha itu adalah hasil didikan para guru, gak mungkin mereka langsung jadi orang sebelum melewati proses pendidikan dari mulai SD, SMP dan selanjutnya,” terang Pandji.

Kemudian ditengah pandemi covid-19 saat ini menjadi kendala yang luar biasa dalam proses belajar mengajar, dalam proses pengabdian para guru, tentunya ini harus dicari jalan keluarnya. 

“Harus dicari peluang-peluang baru agar kuantiti maupun kualitas anak-anak produk lulusan dalam jumlah yang sesuai dengan harapan,” ucap Pandji.

Pernah ditempeleng guru

Pandji mengimbau kepada keluarga siswa, kalau pun guru melaksanakan sanksi siswa apakah itu dalam bentuk sentuhan fisik dan sebagainya ini adalah bagian dari pada mode pendidikan. 

“Saya bisa begini pernah di tempeleng guru. Demi Allah saya pernah ditempeleng karena saya nakal, tapi dengan begitu saya akan bisa berubah,” kata Pandji mengenang masa sekolahnya. 

Dia menegaskan, guru mendidik tidak langsung dengan cara keras, namun dimulai dengan cara halus, setengah kasar, dan kasar. Jadi, kalau seandainya dengan cara halus, setengah kasar, kasar namun siswa masih begitu, tidak lain guru harus memberikan sentuhan. 

“Sentuhan fisik apakah dengan di jewer atau ditepak tangannya,” ucap Pandji.

Oleh sabab itu, Pandji meminta kepada para orang tua siswa jangan sampai setiap ada masalah selalu melapor dan mempidanakan. Akan mengkhawatirkan jika selalu demikian. Profesi guru jika selalu di pojokan, disudutkan setiap ada masalah, orang tidak mau lagi menjadi seorang guru.

“Itu yang saya khawatirkan. Kita harus berikan perlindungan hukum kepada para guru, dan ini sudah kita lakukan. Pemda Kabupaten Serang ketika ada guru dipermasalahkan karena mode pendidikan kita akan bela,” tegas Pandji.

Pada kesempatan tersebut, Pandji Tirtayasa atas nama pribadi menyumbang dalam bentuk uang sebesar Rp10 juta untuk pembangunan Gedung PGRI Kabupaten Serang. 

“Tidak seberapa hanya Rp10 juta, tidak seberapa dari dana yang dibutuhkan sebsar Rp7 miliar,” tutur Pandji.

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Asep Nugrahajaya, Sekretaris Dindikbud, Aber Nurhadi, Ketua PGRI Kabupaten Serang, Janjusi dan ratusan guru se Kabupaten Serang, serta unsur muspida.

Ketua PGRI Kabupaten Serang, Janjusi mengatakan, di usia ke 76 tahun PGRI yang bertemakan “Bangkit guruku, Maju negeriku, Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh” bisa hadir mewarnai peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai organisasi perjuangan, ketenagakerjaan. 

“Maka, PGRI di usia 76 tahun punya tanggung jawab moral untuk selalu berupaya meningkatkan kapasitas dan profesional anggota dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik dan tenaga kependidikan,” ujarnya.

Dia berharap, para guru terus berupaya menempatkan dirinya untuk meningkatkan profesionalitas, sehingga, tujuan pendidikan nasional yang mengarah kepada pembentukan karakter serta memiliki tanggung jawab. 

“Tanggung jawab bisa terwujud, punya skill keterampilan yang di sesuaikan dengan tuntutan dimana mereka berada,” ucap Janjusi.






 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021