Atap ruangan SMPN 1 Cibeber di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa, roboh setelah curah hujan lebat disertai angin kencang hingga mengakibatkan lima siswa luka-luka dan dilarikan ke puskesmas setempat.
"Beruntung, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, di Lebak, Selasa.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak catat 35 rumah terendam banjir dan enam rusak berat
Para korban siswa SMPN 1 Cibeber itu kondisinya kini membaik setelah ditangani tenaga medis Puskesmas Cibeber dan sudah kembali ke rumah masing-masing.
Mereka siswa itu luka-luka di bagian kepala dan tangan akibat tertimpa material bangunan. "Kami kini mengoptimalkan relawan agar melakukan pemantauan dan pengawasan bangunan sekolah guna mencegah sekolah roboh menghadapi curah hujan meningkat," katanya.
Di tempat terpisah, Camat Cibeber, Ade Kurnia, mengatakan, kejadian atap sekolah roboh itu di ruangan labolatorium yang digunakan untuk kesenian.
Para siswa di ruangan itu terdapat 15 siswa yang tengah beristirahat namun secara tiba-tiba atap bangunan sekolah tersebut roboh dan melukai lima siswa.
"Semua siswa yang luka-luka dilarikan ke Puskesmas setempat dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit, " katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, mengatakan, seharusnya ruangan sekolah yang roboh itu ruangan laboratorium tidak digunakan untuk kegiatan kesenian, karena atapnya sudah rusak. "Kami cukup prihatin atas kejadian itu dan beruntung tidak menimbulkan korban jiwa, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Beruntung, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, di Lebak, Selasa.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak catat 35 rumah terendam banjir dan enam rusak berat
Para korban siswa SMPN 1 Cibeber itu kondisinya kini membaik setelah ditangani tenaga medis Puskesmas Cibeber dan sudah kembali ke rumah masing-masing.
Mereka siswa itu luka-luka di bagian kepala dan tangan akibat tertimpa material bangunan. "Kami kini mengoptimalkan relawan agar melakukan pemantauan dan pengawasan bangunan sekolah guna mencegah sekolah roboh menghadapi curah hujan meningkat," katanya.
Di tempat terpisah, Camat Cibeber, Ade Kurnia, mengatakan, kejadian atap sekolah roboh itu di ruangan labolatorium yang digunakan untuk kesenian.
Para siswa di ruangan itu terdapat 15 siswa yang tengah beristirahat namun secara tiba-tiba atap bangunan sekolah tersebut roboh dan melukai lima siswa.
"Semua siswa yang luka-luka dilarikan ke Puskesmas setempat dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit, " katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, mengatakan, seharusnya ruangan sekolah yang roboh itu ruangan laboratorium tidak digunakan untuk kegiatan kesenian, karena atapnya sudah rusak. "Kami cukup prihatin atas kejadian itu dan beruntung tidak menimbulkan korban jiwa, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021