Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang menyatakan perkembangan lahan tanam dan panen talas beneng meningkat lebih 60 persen dari tahun 2020-2021.

Menurut data yang ada luas tanam pada tahun 2020 seluas 424 ha dengan luasan panen talas beneng 150 ha. Pada tahun 2021 luas tanam talas beneng meningkat menjadi 714 ha atau naik 68 persen sedangkan luas panennya meningkat 61 persen atau menjadi seluas 241 ha.

Baca juga: Talas Beneng, produk pertanian unggulan Kabupaten Pandeglang kualitas ekspor

Adapun jumlah kelompok tani (Poktan) yang menanam talas beneng sebanyak 19 Poktan terdiri dari 426 petani talas beneng yang tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Pandeglang dengan produksi talas beneng hingga bulan September 2021 mencapai 805 ton.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S Januardi saat menjadi Nara Sumber pada acara workshop akselerasi pengembangan usaha talas, riset pengembangan inovatif kolaboratif (RPIK) pangan lokal talas yang dilaksanakan Kementerian Pertanian RI di Pandeglang, Rabu (17/11).

Hadir dalam acara tersebut Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita, Pjs. Sekda Pandeglang H. Taufik Hidayat, Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen, Balitbangtan Kementerian Pertanian Dr. Prayudi Syamsuri, S.P., M.Si. para kepala OPD, PPL pertanian dan para kelompok tani se Kabupaten Pandeglang.

Dalam pemaparannya Kadistan Pandeglang mengungkapkan sesungguhnya potensi lahan tanam talas beneng di Kabupaten Pandeglang sangat besar yakni bisa mencapai 1.510 ha.

“Oleh karena itu kami sudah membuat roadmap 2020-2025 (peta jalan red) pengembangan talas beneng di Kabupaten Pandeglang untuk lima tahun kedepan. Targetnya adalah perluasan areal budidaya talas Beneng yang tersebar di 35 Kecamatan dan Peningkatan pemasaran ekspor produk talas beneng langsung dari Pandeglang,” paparnya.
 
Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita bersama Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen, Balitbangtan Kementerian Pertanian Dr. Prayudi Syamsuri, S.P., M.Si menandatangani perjanjian kerjasama (MoU) antara Balitbang Pertanian Kementan dengan Pemkab Pandeglang tentang sinergi pelaksanaan pembangunan pertanian di Kabupaten Pandeglang, Rabu (17/11/2021). (Foto Antara/Humas Pandeglang)

Untuk mencapai target tersebut, ungkap Budi, pihaknya sudah merancang berbagai kegiatan sejak tahun 2020 dengan melakukan kolaborasi secara Instansional dengan Kementan dan Distan provinsi, kerjasama  .secara kelembagaan dengan BI Banten, membangun kemitraan antara pelaku usaha dan buyer hingga pembentukan dan penguatan kelembagaan ditingkat petani, pelaku usaha maupun koperasi.

“Tahun ini dan tahun 2022 target kami adalah pensertifikatan label bibit talas beneng dan melakukan Riset pengembangan Inovasi Kolaboratif, pendampingan oleh BI Banten hingga menunbuhkembangkan Agro Edu Wisata berbasis talas beneng maupun pengolahan talas beneng berbasis korporasi petani,” tuturnya.

Dijelaskan, saat ini produksi benih talas beneng oleh Poktan di Kabupaten Pandeglang sudah mendapatkan rekomendasi dari UPT PSBTHP Dinas Pertanian Provinsi Banten yakni Gapoktan Juhut Mandiri dengan potensi produksi bibit 1 juta pohon, Poktan Cempaka Sakti Desa Saninten dengan potensi produksi bibit 700 ribu pohon, Poktan Taruna Tani Mandiri Desa Cempaka, kec. Kaduhejo dengan produksi bibit: 400 ribu pohon serta Poktan Curug, Kecamatan Majasari dengan produksi bibit: 500 ribu pohon.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada 4 penangkar benih yang mendapatkan rekomendasi dan sudah mendapatkan pelabelan benih oleh UPT Pengawasan Sertifikasi Benih Tenaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan,” jelas Budi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen, Balitbangtan Kementerian Pertanian Dr. Prayudi Syamsuri, S.P., M.Si. mengungkapkan kegiatan RPIK talas beneng di Kabupaten Pandeglang dilakukan secara intergratif dari hulu sampai hilir dengan pelibatan petani untuk bagian hulu khususnya produksi benih beneng dan bagian hilir melibatkan UMKM yang memproduksi aneka produk talas beneng.

“Tujuannya untuk optimalisasi sumberdaya meningkatkan daya saing dan nilai tambah talas beneng di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S Januardi bersama Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen, Balitbangtan Kementerian Pertanian Dr. Prayudi Syamsuri, S.P., M.Si usai penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tentang pengembangan model Agroindustri berbahan baku talas di Kabupaten Pandeglang, Rabu (17/11/2021). (Foto Antara/Humas Pandeglang)


Dia menuturkan bahwa, kegiatan riset dimulai pada bulan April 2021 melalui sosialisasi program. Selanjutnya secara berkesinambungan melalui implementasi produksi benih talas beneng. Kementan juga menfasilitasi penyediaan sarana Alsintan dan pendampingan untuk peningkatan luas tanam dan penyediaan bahan baku serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat yang terlibat dalam program. “Kegiatan dirancang multiyears selama 3 tahun dari tahun 2021 hingga 2023,” tuturnya.

Ditambahkan, beberapa kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan melalui kegiatan Badan Litbang Pertanian Kementan antara lain kegiatan riset pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) hingga pengembangan model agroindustri pangan lokal inovatif berbahan talas mendukung ketahanan pangan dan peningkatan nilai tambah.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama (MoU) antara Balitbang Pertanian Kementan dengan Pemkab Pandeglang tentang sinergi pelaksanaan pembangunan pertanian di Kabupaten Pandeglang, penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antara Balitbang Pertanian Kementan dengan Dinas Pertanian Kabupaen Pandeglang tentang pengembangan model Agroindustri berbahan baku talas di Kabupaten Pandeglang, serta Penandatangan berita acara serah terima (BAST) serta penyerahan secara simbolis alat mesin talas kepada perwakilan  kelompok tani.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021