Serang (ANTARA) - PSS Sleman masih dalam posisi yang tak kunjung beranjak dari papan bawah klasemen sementara BRI Liga 1 2024/25, bahkan skuad berjuluk Super Elang Jawa masih terus terjerat di zona merah degradasi.
Dari 27 laga yang sudah dijalani, PSS baru mencatat 22 poin hasil dari 7 kali menang, 4 kali imbang dan 16 kali kalah.
Untuk agresivitas gol, PSS mengoleksi 32 gol memasukkan dan 41 gol kemasukan.
PSS berjarak 4 poin saja dari Persis Solo yang ada di peringkat ke-14 dengan koleksi 26 poin. Dan PSS hanya berjarak 1 poin saja dari Madura United FC yang punya 21 poin.
Dan usai laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/25, PSS sendiri punya jeda waktu sekitar tiga pekan. Ini karena memang memasuki jeda internasional momen FIFA Match Day.
PSS di laga pekan ke-28 akan dijamu oleh PSBS Biak pada 10 April 2025 mendatang.
Baca juga: Arema FC sukses kalahkan Barito Putera 4-2
Secara tegas, pelatih PSS, Pieter Huistra menyatakan waktu panjang tersebut menjadi pertaruhan bagi eksistensi PSS di BRI Liga 1 musim depan usai babak belur kalah telak dari Persis Solo.
“Mari kita lihat dalam tiga minggu ke depan, apa yang kami lakukan. Ini menjadi tanda bahaya fase pertama untuk PSS dan harus segera bangkit. Hasil pertandingan tentu saja sangat mengecewakan bagi PSS. Masih ada 7 pertandingan lagi, jadi PSS masih ada peluang. Syaratnya harus lebih produktif untuk mendapatkan tiga poin,” kata Pieter Huistra dikutip dari laman Liga Indonesia.
Grafik permainan PSS sendiri saat ini masih belum bisa konsisten. Setelah pekan ke-26 mencatat kemenangan atas Persita, skuad Super Elang Jawa kembali harus tersungkur di laga pekan ke-27.
Menjamu Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (11/3) malam, PSS harus terkapar dengan skor telak 1-4.
Baca juga: Persis Solo disebut tak pantas degradasi